Kepala BIN: Jangan Sampai Pilkada Serentak Jadi Bumerang
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan pada Desember mendatang merupakan pengalaman pertama bagi bangsa Indonesia. Ia meyakini, semua pihak sudah mempersiapkan diri menghadapi Pilkada serentak itu, termasuk memperhitungkan berbagai potensi kerawanan yang akan muncul.
Jangan sampai pelaksanaan Pilkada serentak ini nanti justru menjadi bumerang bagi kita, dalam arti tidak berjalan sebagaimana mestinya. Itu akan memberikan citra yang buruk dalam proses demokrasi di Indonesia, kata Marciano kepada wartawan seusai bersama Menlu Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko diterima Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6) siang.
Menurut Kepala BIN itu, proses demokrasi di Indonesia justru sekarang menghadapai tantangan yang sangat besar dengan kita melakukan pilkada serentak. Biasanya, lanjut Marciano, kita satu persatu tiap daerah, sehingga sepanjang tahun tidak pernah berhenti pilkada.
Dengan adanya Pilkada serentak ini, diharapkan dalam satu masa semua selesai, dan semua berjalan, papar Marciano.
Tapol Papua
Mengenai kehadirannya bersama Menlu dan Panglima TNI menghadap Presiden Jokowi, Kepala BIN Marciano Norman mengatakan untuk melaporkan hasil pertemuan dengan DPR pada Senin (22/6) kemarin.
Kemarin kan Menlu, Panglima TNI, Kepala BIN diundang rapat oleh DPR dan kita melaporkan hasilnya, ujar Marciano.
Terhadap laporan itu, menurut Kepala BIN, Presiden Jokowi menginstruksikan untuk segera menindaklanjuti. Agar segera ditindak lanjuti, supaya permasalahan (amnesti Tapol) Papua itu bisa selesai sesuai dengan yang diharapkan, ungkap Marciano menyinggung niat memberikan amnesti (pembebasan) kepada tahanan politik Papua. (Humas Setkab/ES)