Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Menjelang Keberangkatan ke Timur Tengah dan Turkiye di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Provinsi DKI Jakarta Rabu, 9 April 2025

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 April 2025
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 275 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat malam, Saudara-saudara sekalian,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.

Saudara-saudara sekalian sebangsa dan setanah air di mana pun engkau berada;
Saudara-saudara sekalian, Rekan-rekan Media yang saya hormati.

Terima kasih malam-malam, ini sudah pagi ya? Pagi-pagi sudah kumpul.

Saya sebentar lagi akan berangkat dengan delegasi terbatas, dan sebagian menteri sudah berangkat duluan dan akan ketemu saya di beberapa tempat.

Yang pertama, saya akan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk ketemu dengan Presiden Uni Emirat Arab ya, Yang Mulia Mohamed bin Zayed, dan untuk melakukan konsultasi, untuk tukar-menukar pikiran tentang perkembangan geopolitik dan geoekonomi dunia saat sekarang.

Dari situ, saya terbang langsung ke Ankara, melaksanakan kunjungan kenegaraan sebagai balasan terhadap kunjungan Presiden Republik Turkiye kepada Indonesia beberapa saat yang lalu. Beliau undang saya ke situ juga untuk menghadiri suatu forum diplomatik di Kota Anadolu. Juga di situ ya Anadolu kan? Antalya, Antalya ya di situ, saya juga akan melaksanakan konsultasi dengan beliau tentang beberapa hal juga menyangkut geopolitik dan geoekonomi, juga kerja sama industri, dan perdagangan, dan pendidikan, serta kebudayaan. Kita punya hubungan yang cukup luas dan komprehensif dengan Turkiye.

Dari situ, saya segera tanggal 12 akan mampir di Mesir, di Kairo. Saya akan konsultasi dengan Presiden Sisi.

Kemudian dari Kairo, saya akan terbang ke Doha, Qatar untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan dan untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan antara Qatar dan Indonesia, juga tanda tangan berbagai perjanjian dan kesepakatan yang cukup strategis bagi kedua negara kita.

Dari situ, saya ke Yordania, kunjungan kenegaraan dan sekali lagi konsultasi dengan Raja Abdullah II.

Saudara-saudara,

Saya lakukan ini karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif lagi berperan untuk mendukung, mencari penyelesaian konflik di Gaza dan di Timur Tengah secara keseluruhan. Walaupun Indonesia berada jauh dari kawasan tersebut, tapi Indonesia, pertama, sebagai negara yang penduduk muslimnya terbesar di dunia, juga karena peran Indonesia sebagai negara nonblok, bahkan dianggap sebagai pemimpin nonblok yang berperan selalu bebas aktif, yang tidak mau mengikuti blok mana pun. Indonesia dianggap bisa diterima oleh banyak pihak, bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai. Saya kira posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab. Karena itu, saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak yang terlibat, untuk berperan kami siap, berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia.

Saya tegaskan bahwa sudah cukup lama saya tegaskan, juga di bawah pemerintah Presiden Joko Widodo pun beliau juga sudah tegaskan Indonesia siap dari segi kemanusiaan mengirim bantuan ke Gaza. Kita juga sudah ngirim tim medis yang terus bekerja di dalam Gaza dan (dalam) kondisi yang cukup berbahaya. Rumah sakit di mana kita kerja sering ditembaki. Kita bersyukur, saya berterima kasih kepada prajurit-prajurit kita dari Kesehatan TNI yang bekerja di situ.

Kemudian, kami juga siap untuk menerima korban-korban yang luka-luka. Kami nanti segera akan mengirim Menteri Luar Negeri untuk diskusi dengan Pemerintah Palestina, dengan pihak-pihak di daerah tersebut bagaimana pelaksanaannya untuk kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun yang oleh Pemerintah Palestina dan pihak-pihak yang terkait di situ. Mereka ingin dievakuasi ke Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka. Kita memperkirakan mungkin jumlahnya sekitar 1.000 untuk gelombang pertama.

Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai mereka pulih, sehat kembali. Dan pada saat mereka pulih, sehat kembali, kondisi di Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap kami, sikap Pemerintah Indonesia. Dan untuk itulah, saya harus konsultasi dengan pemimpin-pemimpin di daerah tersebut.

Karena terus sering kami dikirim utusan, ditelepon, dan sebagainya, bagaimana kesiapan Indonesia untuk membantu, mencari penyelesaian, atau membantu mendorong penyelesaian di Gaza, ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tapi komitmen Republik Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina saya kira mendorong Pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif.

Saya kira itu yang ingin saya sampaikan.

Sekali lagi, kesempatan ini saya ucapkan selamat kembali dari libur Hari Raya Idulfitri, selamat bekerja kembali. Dan, sekali lagi saya tidak bosan-bosan untuk menyampaikan terima kasih saya kepada semua pihak yang bekerja keras sehingga bulan Ramadan, mudik, dan pelaksanaan Hari Raya Idulfitri tahun ini berjalan dengan baik, tenang, damai, dan dalam keadaan yang baik bagi kita sekalian.

Saya kira itu dari saya.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Om santi santi santi om,
Syalom,

Selamat malam.

Terima kasih.

Saya ulangi.

Selamat pagi.

Terima kasih.

Selesai.

Keterangan Pers Terbaru