Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto usai Peresmian Proyek Strategis Ketenagalistrikan di 18 Provinsi, di Kawasan PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Senin, 20 Januari 2025
Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto usai Peresmian Proyek Strategis Ketenagalistrikan di 18 Provinsi, di Kawasan PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Senin, 20 Januari 2025
Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Ya baik. Jadi, hari ini kita sangat bangga ya, kita bisa meresmikan 37 proyek, 26 pembangkit tenaga listrik di 18 provinsi yang menghasilkan energi 3,2 gigawatt lebih, kemudian jaringan, gardu-gardu, ini saya kira cukup membanggakan. Dan untuk itu, saya ucapkan selamat dan penghargaan kepada semua unsur yang telah bekerja keras. Masih ada saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik. Insyaallah, kita akan selesaikan dalam lima tahun yang akan datang. Saya kira sangat mampu kita. Kita sangat optimistis melihat perkembangan ini. Mungkin Indonesia yang termasuk salah satu paling maju, paling konsekuen dalam menghasilkan transformasi dari energi fosil ke energi terbarukan, ya. Jadi ini sangat, kita tidak banyak bicara, tapi kita lakukan kegiatan-kegiatan yang riil. Dan, ini yang nanti akan menghemat juga impor energi. Ujungnya, kita harus swasembada energi. Ya, saya kira itu dari saya.
Wartawan
Bapak, izin, Pak. Dalam waktu menjelang 100 hari kepemimpinan Bapak kan, 80 persen kepercayaan dari masyarakat juga ya, Pak. Kalau missal tanggapan dari Bapak sendiri untuk pemerintahan Bapak, evaluasinya seperti apa dan tingkat kepuasan dari masyarakat.
Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Saya kira begini, ya. Kita yang penting niat, kerja keras. Dan saya sangat bangga tim saya, kabinet saya bekerja dengan sangat kompak, tanpa lelah. Mereka katakan bahwa dalam kabinet kita itu, kalendernya enggak ada tanggal merah. Anda lihat, malam tahun baru, tahun baru, menteri-menteri semua bekerja, tidak hanya di kantor, tetapi di titik-titik, mengawasi. Alhamdulillah, akhir tahun, tahun baru berjalan dengan baik, BBM terkendali, harga pangan terkendali, harga-harga [tiket] pesawat bisa turun pertama kali dalam sejarah republik. Kita semua kerja untuk efisiensi, ya, di semua bidang. Mungkin pertama kali dalam sejarah republik juga kita turunkan harga naik haji. Itu pun saya belum puas. Saya perintahkan, cari lagi kesempatan, cari lagi peluang untuk turunkan harga, terus efisiensi, efisiensi, efisiensi. Jadi, alhamdulillah.
Tapi kita bekerja bukan untuk cari penilaian baik. Kita bekerja sungguh-sungguh untuk memberi yang terbaik untuk rakyat, ya. Kita optimistis. Saya sudah lihat buktinya, saya sudah lihat kemampuan kita yang riil. Kita akan melakukan pembangunan, transformasi ini sungguh-sungguh, dan kita akan bekerja dengan sangat cepat, kita akan bekerja dengan sangat luar biasa.
Jadi, saya berterima kasih dengan semua pembantu saya. Sekarang terjadi suatu kesadaran, kita harus kerja sama, kita harus menjadi satu tim, yaitu Tim Merah Putih, Tim Indonesia, ya. Jadi, kita optimistis. Di sana-sini masih ada hal-hal yang kita kurang puas, kita perbaiki, ya. Ada kadang-kadang salah pengertian, ya kita selesaikan, kita perbaiki. Niatnya adalah bawa kemajuan, kesejahteraan kepada rakyat kita. Niatnya hilangkan kemiskinan. Niatnya hilangkan kelaparan. Niatnya adalah tingkatkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Penghasilan rakyat semuanya harus naik. Itu niat kita semua. Oke, terima kasih.
Wartawan
Pak, makan bergizi kan juga cukup baik ya Pak pelaksanaannya.
Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Begini, begini, begini. Makan bergizi baru mulai. Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat. Untuk itu, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf kepada semua orang tua, kepada semua anak-anak yang belum menerima. Tapi saya yakini bahwa tahun 2025, akhir [tahun] 2025, semua anak Indonesia akan dapat makan bergizi. Tapi bahwa tidak bisa seketika ini secara fisik tidak mungkin, secara administrasi tidak mungkin, ya. Proses mengamankan supaya uang yang dikirim tidak hilang, itu ada proses yang harus kita laksanakan dan untuk itu membutuhkan waktu.
Tapi saya beri penekanan, diupayakan cari cara yang terbaik, tercepat supaya semua anak-anak kita bisa merasakan. Tapi kalau belum merasakan, saya minta maaf. Tapi insyaallah, akhir [tahun] 2025. Ini proyek yang sangat besar, tidak ringan, fisiknya tidak ringan, tapi saya jamin dananya ada, ya. Saya jamin, dananya ada untuk semua anak-anak Indonesia makan. Dan yang sudah tidak perlu makan, ya enggak apa-apa, beri jatahnya kepada yang perlu, ya. Itu kemudian yang pertama.
Kemudian yang kedua, saya minta semua guru-guru. Tolong, saya sangat menghargai, tapi tidak perlu, jangan ucapkan terima kasih kepada Prabowo, jangan ucapkan terima kasih kepada Pak Prabowo. Ini kewajiban saya sebagai presiden, ini kewajiban saya, jadi tidak perlu ucapkan terima kasih kepada saya. Anak-anak diajarkan hormati orang tua, hormati guru, kemudian belajar dengan baik, ya. Kita di sini tidak cari nama. Yang kita ingin adalah yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Jadi, saya tidak perlu lagi, “Saya terima kasih…” Jangan terima kasih kepada Prabowo Subianto. Ini adalah kewajiban kami. Kami dipilih oleh rakyat Indonesia untuk bekerja demi rakyat. Terima kasih.