Kolaborasi Investor Besar dan Pengusaha Daerah untuk Pemerataan Ekonomi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Maret 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 1.422 Kali

Presiden Jokowi pada Peresmian Pembukaan Rakernas XVII HIPMI Tahun 2021, Jumat (05/03/2021), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Foto: Humas Setkab/Agung)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pandemi yang melanda saat ini memberikan dampak dan tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk juga para pelaku usaha. Namun Presiden meyakini pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) mampu memanfaatkan peluang yang ada dibalik situasi yang ada.

“Saya yakin kader HIPMI pasti bisa membalik sebuah tantangan menjadi sebuah peluang, membalikkan bencana ini menjadi sebuah kebangkitan ekonomi kita,” ujarnya pada Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII HIPMI Tahun 2021, Jumat (05/03/2021), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Keyakinan Kepala Negara tersebut, didasari pada semangat HIPMI yang tertuang dalam semboyan “Pengusaha Pejuang-Pejuang Pengusaha”. Kader HIPMI harus dapat membuktikan semboyan tersebut di tengah pandemi ini.

“Perjuangan dan kerja keras Saudara-saudara akan menjadi energi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju,” ujarnya.

Disampaikan Presiden, sejumlah kader HIPMI juga ikut membantunya dalam kabinet pemerintahan saat ini, di antaranya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir hingga figur baru di Kabinet yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.

Terkait pemulihan ekonomi, Kepala Negara menyampaikan, target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 berada di kisaran 4,5-5,5 persen. Untuk mencapai target tersebut, salah satu kuncinya adalah investasi.

“Ini kuncinya ada di Pak Bahlil, Kepala BKPM. Setiap hari saya telepon, saya tanya terus, berapa persen bisa tahun ini? Berapa triliun bisa naik? Siapa yang masuk? Sudah sampai mana? Targetnya kecapai ndak?,” ungkapnya.

Hal ini akan membuka banyak peluang usaha dan juga lapangan pekerjaan yang pada gilirannya akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Presiden pun menekankan kembali arahannya terkait kemitraan penanam modal besar baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan pelaku usaha lokal dan UMKM.

“Saya selalu titip pada Kepala BKPM agar bisa menyambungkan, mempartnerkan antara investasi/investor, baik investor asing maupun investor besar dari dalam negeri untuk bisa berpartner dengan pengusaha-pengusaha HIPMI, pengusaha-pengusaha daerah,” tegasnya.

Kemitraan tersebut dimaksudkan untuk mendorong pemerataan ekonomi hingga ke daerah-daerah dan pelaku usaha lokal dapat merasakan secara langsung manfaat dari investasi.

Pemerintah juga terus berkomitmen untuk mendorong peran pelaku UMKM dalam upaya pemulihan ekonomi nasional melalui pemberian insentif dan stimulus agar UMKM tidak hanya mampu menyelamatkan dan mengembangkan diri, namun sekaligus mendongkrak ekonomi nasional.

“Saya telah menerima laporan yang setiap hari, setiap minggu disampaikan dari Kepala BPKM pada tahap pertama ini dan kolaborasi investor besar dengan pelaku UMKM telah tereksekusi Rp1,5 triliun, ini sebuah angka yang lumayan besar, tapi kita harapan ini akan meningkat terus pola-pola kemitraan seperti ini ke depan,” ujar Presiden.

Keberadaan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) juga memungkinkan investasi akan terus berkembang pesat dengan alternatif pembiayaan yang semakin luas. “Indonesia Investment Authority ini akan menambah percepatan investasi di negara kita,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Presiden mendorong agar para kader HIPMI mampu bersaing di tingkat global dalam konteks yang baru. Menurutnya, saat ini kompetisi dunia sangat ketat yang ditandai dengan adanya hiperkompetisi hingga disrupsi ganda yaitu revolusi industri jilid keempat dan juga pandemi yang mengubah banyak hal. Belum lagi bidang usaha, teknologi, dan model bisnis yang diyakini telah banyak berubah.

“Posisi Saudara-saudara sebagai pengusaha muda sebetulnya sangat diuntungkan karena saudara-saudara bisa langsung gampang pindah ke jenis usaha baru dengan model bisnis baru yang sekarang ini baru tren. Lakukan upskilling, lakukan reskilling secara cepat agar mampu memenangkan kompetisi yang super ketat,” tandasnya. (TGH/UN)

Berita Terbaru