Kondisi Sangat Tidak sehat, Presiden Jokowi Instruksikan Segera Evakuasi Korban Bencana Kabut Asap

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 Oktober 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 28.908 Kali
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas soal penanganan korban bencana kabut asap, di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/10)

Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas soal penanganan korban bencana kabut asap, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/10)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kementerian/lembaga (K/L) terkait untuk segera melaksanakan proses evakuasi terhadap para korban bencana asap di sejumlah daerah di tanah air karena kondisinya saat ini sangat tidak sehat. Ia menyebutkan, di Pulau Sumatra masih  ada 826 titik api,  di Sumatera Selatan sendiri 703 titik api, di Kalimantan 974 titik api, dan lain-lain.

“Saya teruskan untuk penanganan yang fokus untuk nahan api dan dampak asap ini dilakukan secara masif, semua kementerian agar konsentrasi dan  masuk ke lapangan, terutama untuk yang berkaitan dengan anak dan bayi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas masalah penanggulangan bencana kabut asap, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/10) pagi.

Menurut Presiden Jokowi, pelaksanaan evakuasi tidak perlu dilakukan sampai ke luar kota, karena bisa saja evakuasi ini di siapkan di dalam kota karena kalau dievakuasi ke luar kota itu akan lebih menyulitkan.

“Mungkin bisa saja di kantor bupati atau  di kantor yang lainnya yang dipakai khusus untuk bayi dan anak, dan diberi apa itu, penutup eeee…..ac nya ada apa ini, apa untuk mencegah asap masuk. Saya kira udah ada semuanya,” tutur Presiden.

Terkait dengan pemulihan kesehatan para korban bencana kabut asap, Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan agar bisa memobilisasi dari swasta, BUMN. “Saya kira sudah harus mulai terlaksana. Baik untuk yang berkaitan dengan ISPA,  kesehatan-kesehatan yang lainnya, dampak dari asap ini,” ujarnya.

Sementara di bidang pendidikan, Presiden Jokowi meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk turun langsung, karena yang dibawah ini banyak anak-anak yang resah  mempersiapkan menuju Ujian Nasional (UN) seperti apa.

Kemudian persiapan untuk test-test akhir tahun ini juga seperti apa. “Harus betul-betul disiapkan jalan keluarnya. Sekolah juga tahu, murid juga tahu, sehingga mereka juga tenang dalam mempersiapkan kegiatan belajar dan  mengajar,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden menekankan, bahwa kebakaran hutan adalah masalah kita bersama. Presiden mendukung  semua gerakan inisitaf yang dilakukan oleh masyarakat dalam pemadaman api maupun mengatasi dampak asap ini, dan diharapkan kita semua bisa menggerakkan mengerahkan semua kekuatan untuk  mengatasi semua masalah ini dan membantu korban-korban yang ada, baik TNI, baik Polri dan Kementerian.

Rapat terbatas penanggulangan bencana asap itu dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung,  Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri LHK Siti Nurbaya, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Kesehatan Nila F. Moelok, Mendikbud Anies Baswedan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. (DID/RAH/ES)

 

Berita Terbaru