Konstruksi Selesai, Jalan Tol Pandaan-Malang seksi I-III Ditargetkan Beroperasi Mei
Dirut PT Jasa Marga (Persero) Desi Aryani melepas peserta Lomba Fun Bike 40 Km, di gerbang tol Singosari, Malang, Jatim, Sabtu (22/3). (Foto: BKP Kementerian PUPR)
Pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, seksi I-III sepanjang 30 km lebih saat ini sudah selesai konstruksinya. Diharapkan, paling lambat Mei 2019 ini seluruh ruas tol Pandaan-Malang bisa dioperasikan.
Saat ini ruas tol tersebut dalam tahap penyelesaian akhir (finishing) dan dilanjutkan dengan uji laik fungsi oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), kata Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, saat menghadiri Festival Jalan Tol yang dipusatkan di Gerbang Tol (GT) Singosari, Sabtu (23/3) siang.
Ketiga ruas tol Pandaan-Malang itu terdiri atas: a. Seksi I Pandaan-Puwodadi sepanjang 15,475 km; b. Seksi II Purwodadi-Lawan sepanjang 8,05 km; dan c. Seksi III Lawang-Singosari sepanjang 7,10 km.
Sementara untuk Seksi IV (Singosari-Pakis) sepanjang 4,75 km) dan Seksi V (Pakis-Malang) sepanjang 3,11 km, menurut Desi, pengoperasiannya masih menunggu keputusan Balai Purbakala dan Cagar Budaya karena ditemukannya situs purbakala.
Dirut PT Jasa Marga (Persero) itu berharapkan Jalan Tol Pandaan-Malang lambat awal Mei 2019.
Jalan Tol Pandaan-Malang diharapkan akan menjadi bagian vital arus mobilisasi orang serta barang antara Surabaya dan Malang yang banyak memiliki tempat wisata. Kehadiran ruas Tol juga akan bisa mempercepat perjalanan dari Surabaya menuju Malang dan sekitarnya.
Selama ini, perjalanan dari Surabaya ke Malang pada jam padat, bisa mencapai empat hingga enam jam. Dengan melalui jalan tol ini, waktu tempuhnya bisa kurang dari satu jam, ungkap Desi.
Jalan tol yang menjadi bagian dari Jalan Tol Surabaya-Malang ini juga memiliki pemandangan alam yang indah di kanan kiri jalan, terutama di rest areanya yang berhadapan langsung dengan Gunung Semeru di sisi timur, Gunung Arjuna sisi barat, Gunung Kawi di sisi barat daya, dan ditambah Gunung Penanggungan. (BKP Kementerian PUPR/ES)
