KTT G20 Sesi III: Transformasi Digital, di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, 16 November 2022

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 16 November 2022
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 1.147 Kali

Yang Mulia,
Saya nyatakan pertemuan kita dibuka kembali.

Mengawali sesi ketiga ini, izinkan saya mengulangi pesan yang saya sampaikan dalam pembukaan KTT kemarin. Stop the war. I repeat, stop the war. Lot is at stake. Banyak hal yang dipertaruhkan. Perang hanya akan menyengsarakan rakyat. Pemulihan ekonomi dunia tidak akan terjadi jika situasi tidak membaik. Sebagai pemimpin, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan situasi global yang kondusif bagi masa depan dunia.

Yang Mulia,
Ekonomi digital adalah kunci masa depan ekonomi dunia sebagai pilar ketahanan di masa pandemi, menyumbang 15,5 persen PDB global, membuka peluang masyarakat kecil menjadi bagian dari rantai pasok global.

Sebagai Presiden G20, Indonesia mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global. Dan di bawah Presidensi Indonesia, Digital Economy Working Group sudah mulai jalan. Tahun ini, G20 juga mendorong pengembangan startup potensial melalui Digital Innovation Network.

Ada tiga hal yang harus menjadi fokus. Pertama, kesetaraan akses digital, 2,9 miliar penduduk dunia belum terhubung ke internet, termasuk 73 persen penduduk negara kurang berkembang. Infrastruktur digital juga belum merata, 390 juta orang tinggal di wilayah tanpa internet nirkabel. Ketimpangan ini harus segera kita perbaiki. G20 harus dapat memobilisasi investasi untuk membangun infrastruktur digital yang terjangkau bagi semua.

Kedua, literasi digital. Melek digital bukan sekadar sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Literasi digital harus menjangkau semua, agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi masa depan. G20 harus dapat menggerakkan kerja sama penguatan kapasitas digital bagi negara berkembang.

Ketiga, lingkungan digital yang aman. Hoaks dan perundungan siber dapat memecah persatuan dan mengancam demokrasi. Kebocoran data akibat kejahatan siber berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi hingga 5 triliun dolar AS pada tahun 2024. Untuk itu, keamanan digital dan perlindungan privasi harus dijamin. G20 harus mampu membangun kepercayaan sektor digital, termasuk melalui tata kelola digital global.

Yang Mulia,
Kita harus bekerja sama untuk memastikan manfaat digital dapat dirasakan secara merata oleh semua. Saya mengundang kontribusi Yang Mulia untuk masa depan dunia digital yang aman, yang inklusif, dan yang bermanfaat bagi semua.

Yang Mulia,
Demikian pengantar dari saya. Selanjutnya, kita akan mulai dengan diskusi tertutup.

Dengan hormat, saya mohon awak media untuk meninggalkan ruang pertemuan.
Terima kasih.

Keterangan Pers Terbaru