Kuliah Umum Kehumasan, Perwakilan Setkab ‘Sharing’ Pentingnya Peran Channel Sosmed

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 3 Agustus 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 25.766 Kali
Menkominfo Rudiantara saat menyampaikan paparan pada kuliah kehumasan, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (3/8) pagi. (Foto: Dina/Humas)

Menkominfo Rudiantara saat menyampaikan paparan pada kuliah kehumasan, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (3/8) pagi. (Foto: Dina/Humas)

Kanal media sosial (medsos) terutama Youtube memiliki tantangan tersendiri dalam pengelolaannya. Salah satu tantangannya adalah akses jaringan internet dan bagaimana pengembangan strategi komunikasinya.

“Bagaimana menjadikan konten audio visual, Youtube menjadi lebih menarik, ternyata menjadi PR (pekerjaan rumah) tersendiri,” jelas perwakilan humas Sekretariat Kabinet, Edi Nurhadiyanto dalam Kuliah Umum Kehumasan, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (3/8) pagi.

Menurut Edi, ke depan, komunikasi akan lebih mudah dilakukan melalui media audio visual. Karena konten audio visual diyakini lebih mudah dipahami daripada konten dalam bentuk teks.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam sambutannya menyampaikan, bahwa revitalisasi fungsi Kehumasan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi dalam mendukung program Pemerintah, dan meningkatkan kualitas komunikasi publik. Salah satunya melalui penyebaran informasi di media massa dan media sosial.

“Kementerian Perindustrian, sebagai salah satu unsur pemerintah, bertekad melaksanakan sepenuhnya optimalisasi GPR (Government Public Relation),” jelas Menperin dalam sambutannya.

Tantangan Jaringan Internet dan Konten Audio Visual

Menanggapi pertanyaan seputar jaringan internet, Menkominfo Rudiantara menyampaikan bahwa program utama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam lima tahun ini, adalah fokus untuk membangun broadband secepat-cepatnya, seluas-luasnya, dan semurah-murahnya, serta membuat industri lebih efisien dari waktu ke waktu.

Menurut Menkominfo, dari 500 lebih kabupaten/kotamadya di seluruh Indonesia, saat ini baru 400 yang sudah terhubung dengan internet cepat atau broadband. Untuk itu, Kementerian Kominfo akan membantu pembangunan broadband melalui proyek Palapa Ring.

“Tahun 2019, semua ibukota kabupaten/kotamadya harus sudah terhubung dengan broadband,” jelas Rudiantara.

Ia menjelaskan, percepatan ini dimaksudkan agar kecepatan akses internet dapat secara merata dirasakan di seluruh Indonesia. Sesuai dengan Nawacita ke-3 yaitu membangun dari pinggiran. Dimana konsep pembangunan infrastruktur tidak lagi Jawasentris tetapi sudah Indonesiasentris.

“Dengan demikian tantangan jaringan internet seperti yang disampaikan perwakilan Humas Setkab, secara perlahan bisa diatasi. Dimana broadband sudah masuk ke semua ibukota kabupaten/ kotamadya dengan perbedaan tarif yang tidak sebesar sekarang,” jelas Rudiantara.

Menkominfo menjelaskan, secara infrastruktur ICT, Indonesia di ASEAN menempati posisi nomor empat setelah Singapura, Malaysia, Thailand. Namun setelah meluncurkan 4G tahun lalu, Indonesia, khususnya Jakarta menjadi nomor dua setelah Singapura.

Sedangkan tantangan maksimalisasi konten audio visual, seperti disampaikan oleh Ketua Umum PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat) Agung Laksamana, dapat dilakukan melalui produksi konten yang interaktif, perhatian pada durasi waktu konten yang tidak terlalu panjang dan pendek, pemahaman siapa target audiensnya, dan maksimalisasi penggunaan SEO dan SEM-nya.

“Sekarang tantangan ke depan adalah siapa yang kita targetkan untuk membaca konten ini, harus diidentifikasi juga. Harus dioptimalisasikan SEO dan SEM-nya juga,” kata Ketua Umum PERHUMAS.

Inpres Nomor 9/2015

Dalam kuliah umum ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan materi tentang Inpres Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Informasi Publik dan Pelaksanaan GPR, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi menyampaikan materi tentang Best Practice Kehumasan dalam Mendukung Tugas GPR; sedangkan Ketua Umum PERHUMAS Agung Laksamana menyampaikan materi tentang Public Institution’s Strategic Issues Management.

Acara kuliah umum ini dihadiri oleh Pejabat Eselon I, Eselon II dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Kementerian/ Lembaga, dan dimoderatori oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin Syarif Hidayat.

Acara dilanjutkan dengan menyematan pin GPR oleh Menteri Komunikasi dan Informatika yang diikuti oleh seluruh peserta, dan Forum Koordinasi Satuan Kerja dan Bimbingan Teknik Kehumasan bagi para pelaksana fungsi kerja sama. (RMI/DNA/ES)

 

Berita Terbaru