Kumpulkan Investor , Presiden Jokowi Tegaskan Proyek Listrik 35 Ribu MW Kebutuhan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 55.266 Kali
Presiden Jokowi memberikan sambutan saat bertemu investor pembangkit listrik, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12)

Presiden Jokowi memberikan sambutan saat bertemu investor pembangkit listrik, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12) siang, mengumpulkan sekitar 150 investor pembangkit listrik di tanah air guna mempercepat proyek pengadaan listrik 35.000 Mega Watt (MW).

Presiden menegaskan, urusan listrik sekarang ini bukan hanya urusannya  Perusahaan Listrik Negara (PLN), tetapi sudah menjadi urusan negara, urusan pemerintah. “Kenapa harus seperti itu? Karena setiap saya ke daerah di provinsi  manapun, keluhannya sama. Listriknya byarpet, sehari mati empat kali, sehari mati delapan kali, sehari mati dua kali, listriknya mati, listriknya kurang. Itu yang  saya temui di setiap daerah,” kata Presiden Jokowi.

Namun Presiden menyebutkan, itu bukan kesalahan menteri, bukan kesalahannya Dirut. Tapi ada problem seperti itu. Ada masalah seperti itu yang harus diselesaikan.

Dengan pertumbuhan industri, dengan  pertumbuhan ekonomi yang sudah dihitung, menurut Presiden, kebutuhannya  35.000 megawatt. Presiden meyakini, kita mampu memenuhi target itu. Dengan catatan, izin-izin yang terlalu ruwet itu harus dipotong. Izin-izin yang terlalu lama,potong. Baik yang di PLN, baik yang di  Kementerian, baik yang di pusat dan di  daerah.

“ Itu yang sekarang ini kita lakukan. Jadi pertemuan pada sore ini, saya ingin menekankan lagi, jadi  35.000 megawatt itu kebutuhan. Itu kebutuhan,” tegas Presiden Jokowi.

Diakui Presiden Jokowi, jika angka 35.000 MW itu bukan angka yang kecil. Angka yang gede. Oleh sebab itu, setiap hari, setiap minggu, setiap  bulan, dirinya selalu memanggil Menteri (ESDM), karena ia tidak mau angka itu meleset.

“Ya alhamdulilah tadi sudah dilaporkan, sampai akhir tahun ini sudah ketemu 17.300 megawatt. Sisanya nanti tinggal maju dalam 6 bulan atau 12 bulan, tandatangani lagi,” terang Jokowi seraya menyampaikan keyakinannya, kalau bisa lepas dari 10 ribu,  maka 35.000 MW  itu akan selesai.

Presiden menegaskan, dirinya akan mencek betul perkembangan proyek listrik ini, dan ia akan kerja detil. Ia menegaskan, ia ingin  betul apa yang sudah ditandatangani itu segera dikerjakan di lapangan.

“Karena kita masih punya problem yang kedua, yaitu penyiapan transmisinya. Transmisi total itu berapa pak? 46.000 km ya? 46.000 km itu juga harus selesai. Sehingga satu-satu, satu masalah rampung, saya menginjak ke masalah kedua, agar segera selesai,” ungkap Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyampaikan kesiapannya untuk membantu investor yang menghadapi pembebasan lahan.  “Ini Pak Menteri (Agraria/Kepala BPN) ada disini, Kita akan bantu. Karena dengan adanya listrik ini terutama di tempat terpencil, anak-anak  kita akan bisa belajar malam hari, industri kecil-kecil garmen di kampung-kampung  juga bisa  bekerja di malam hari. Ini bukan  urusan bisnis lagi, Ini urusan kepentingan rakyat, listrik ini,” tutur Presiden Jokowi.

Pertemuan dengan investor pembangkit listrik itu dihadiri oleh Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agraria/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki. (DID/JAY/ES)

Berita Terbaru