Kunjungan Kenegaraan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia/Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus di Istana Negara, Jakarta, 4 September 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 September 2024
Kategori: Sambutan
Dibaca: 858 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Kunjungan Kenegaraan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia/Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus, 4 September 2024

Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang Teramat Mulia Bapa Suci Paus Fransiskus;
Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia, presiden terpilih Republik Indonesia;
Yang saya hormati para ketua lembaga-lembaga tinggi negara, para tokoh agama;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.

Negara kita, Indonesia, menyambut gembira dan hangat kedatangan Yang Teramat Mulia Bapa Suci Paus Fransiskus. Dan saya mendengar, ini adalah penerbangan terpanjang yang Sri Paus lakukan. Terima kasih Bapa Suci telah bersedia memenuhi undangan kami untuk mengunjungi Indonesia.

Kunjungan ini memiliki pesan yang sangat kuat tentang arti pentingnya merayakan perbedaan, di mana Indonesia sebagai negara majemuk yang terdiri dari beragam etnis –tadi saya menyampaikan kepada Bapak Suci bahwa kita memiliki 714 suku bangsa, etnis, dan juga memiliki 17 ribu pulau yang kita tinggali, yang semuanya berbeda budaya, agama, dan suku bangsa— terus berupaya menjaga harmoni di tengah kebinekaan yang kita miliki.

Bagi Indonesia, perbedaan adalah anugerah dan toleransi adalah pupuk bagi persatuan dan perdamaian sebagai sebuah bangsa. Di mana Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, sehingga dapat hidup rukun berdampingan. Semangat perdamaian dan toleransi inilah yang ingin Indonesia bersama Vatikan sebarkan, apalagi di tengah dunia yang semakin bergejolak.

Seperti yang kita ketahui bersama, konflik dan perang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Palestina yang telah menelan lebih dari 40 ribu korban jiwa. Indonesia mengapresiasi, sangat menghargai sikap Vatikan yang terus menyuarakan, menyerukan perdamaian di Palestina dan mendukung twostate solution. Karena perang tidak akan menguntungkan siapapun, perang hanya akan membawa penderitaan dan kesengsaraan masyarakat kecil.

Oleh sebab itu, marilah kita rayakan perbedaan yang kita miliki. Marilah kita saling menerima dan memperkuat toleransi untuk mewujudkan perdamaian, untuk mewujudkan dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia.

Terima kasih.

Sambutan Terbaru