Kunjungi Ternate, Presiden Jokowi Janjikan Dana Rp 3 Triliun Untuk Pembangunan Maluku Utara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana mencanangkan pembangunan kota baru untuk ibukota Pemerintah Provinsi Maluku Utara, di Sofifi, Kepulauan Tidore, Maluku Utara, Jumat (8/5) pagi. Dalam kesempatan ini, Presiden juga meresmkan sejumlah proyek infrastruktur di Provinsi Maluku Utara.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi yang menggunakan angkutan kapal dari Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, saat menuju Sofifi, menjanjikan akan memberikan dana anggaran pembangunan infrastruktur di Provinsi Maluku Utara sebesar Rp3 triliun.
“Saya di kapal tanya Menteri PU (Pekerjaan Umum), apa yang bisa dikerjakan untuk rakyat Maluku Utara, Pak Menteri menjawab ada, proyek jalan dan lain-lain, nilainya Rp3 triliun,” ungkap Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, pemerintah juga akan membangun Pelabuhan di Ternate secara besar-besaran. Untuk itu, ia meminta Menteri Perhubungan agar menyampaikan besaran anggaran yang diperlukan untuk pembangunan Pelabuhan Ternate itu.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga berjanji melakukan pembangunan secara besar-besar di Maluku Utara, yang akan segera dimulai. Ia minta Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba untuk segera memulai pembanguan besar-besaran di provinsiya.
“Insya Allah tahun ini dimulai. Jadi jangan ada yang berpikiran Presiden ke sini ngapain, bawa triliunan. Inilah memulai dari kawasan timur,” tegas Jokowi.
Mengenai pembangunan Kota Sofifi sebagai pusat pemerintahan Maluku Utara, Presiden meminta harus memunculkan karekter dan jatidiri yang dimilikinya.
“Kota ini kota yang sangat cantik dan indah, tadi di rumah dinas gubernur saat buka pintu, yang nampak laut, gunung, kehijauan,” pesan Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, keindahan Maluku Utara tidak dimiliki negara lain dan itu yang harus dimunculkan sebagai identitas. Oleh sebab itu, ia minta agar dalam pembangunan itu jangan sampai keliru. Warga Wota juga harus ditanya keinginan kotanya seperti apa sehingga ada rasa memiliki,” katanya.
Presiden Jokowi mengingatkan jangan sampai pembangunan kota memakai acuan yang keliru. “Acuan (yang dipakai) justru, misalnya Manhattan, New York, tapi harus punya ciri khas, harus punya karakter. Jangan juga meniru Jakarta, tapi harus diberikan karakter, katanya.
Pencanangan pembangunan kota baru Sofifi itu ditandai dengan pemukulan tifa.
Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba. (Humas Setkab/ES)