Lagi Senang Dangdut, Presiden Jokowi Ingin Musik Indonesia Mendominasi Semua Tempat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Maret 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 20.384 Kali

Presiden Jokowi pada Pembukaan Munas VII PAPPRI dan Peringatan Hari Musik Nasional Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/3) siang. (Foto: Humas/Agung)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang sekali mendengarkan musik. Selama 50 menit setiap pagi dan malam, dari Bogor ke Jakarta dan dari Jakarta ke Bogor, menurut Presiden, dirinya pasti mendengarkan musik di dalam mobil.

“Setiap hari itu yang masuk di saya itu politik, ekonomi, yang terkadang membuat pusing di situ. Tapi begitu ketemu musik langsung fresh lagi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VII Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dan Peringatan Hari Musik Nasional Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/3) siang.

Menikmati musik, lanjut Presiden, pada dasarnya adalah menikmati sebuah seni bercerita. Cerita mengenai lingkungan hidup, cerita mengenai cinta, cerita mengenai kesedihan, cerita mengenai harapan, cerita mengenai kesulitan.

“Musik bisa membuat kita lebih optimis. Dan dengan musik kita bisa merayakan saat-saat berbahagia, menjadi pelipur lara atau saat pusing. Pada saat bersedih kita bisa dihibur oleh musik,” ujar Presiden.

Melalui musik pula, kata Presiden Jokowi, kebenaran dapat disampaikan secara apa adanya. Ini yang membuat dirinya senang, disampaikan secara apa adanya, masuk ke dalam hati dan pikiran kita semuanya.

Ditambahkan Presiden, bahwa musik juga bisa menembus kelas sosial. “Saya sekarang ini baru senang-senangnya dangdut, mendengarkan (dangdut) karena interaksinya begitu sangat baiknya dengan rakyat kita. Bisa dinikmati semua kalangan,” ujarnya.

Menurut Presiden, musik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari rakyat kita. Karena itu, lanjut Presiden, pemerintah ingin agar musik Indonesia mendominasi semua tempat, semua ruang, semua kalangan yang ada di tanah air kita.

“Bukan musik-musik dari barat, bukan musik-musik dari negara yang lain. Inilah yang terus kita upayakan agar betul-betul menjadi tuan rumah yang mendominasi di negara sendiri, Indonesia,” tegas Presiden Jokowi.

Selalu Hadir

Sebelumnya Ketua PAPPRI Tantowi Yahya melaporkan, acara pembukaan Munas VII PAPPRI dan Peringatan Hari Musik Nasional Tahun 2017 itu dihadiri oleh sekitar 200 undangan, yang terdiri dari para penyanyi mulai dari yang paling senior seperti Titiek Puspa, Enteng Tanamal, Dimas Wahab, Bimbo, Koes Hendratmo, sampai ke generasi penerusnya seperti Harvey Malaihollo, Katon Bagaskara, Raisa, Ariel, dan Vina Panduwinata.

Hadir pula saat ini perwakilan dari industri musik, serta tokoh-tokoh yang mempunyai perhatian yang besar terhadap musik Indonesia, seperti Hendropriyono, para Ketua dan Sekretaris PAPPRI yang datang dari seluruh Indonesia.

Menurut Tantowi, Hari Musik Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 Maret adalah wujud perhatian dan apresiasi pemerintah terhadap eksistensi dan kontribusi musik Indonesia, dari mulai pra sampai dengan pengisian kemerdekaan.

“Musik selalu hadir dalam setiap fase bangsa ini, baik sebagai pemompa semangat, pendorong motivasi, maupun sebagai produk hiburan,” ungkap Tantowi.

Mengenai Hari Musik Nasional yang diperingati setiap 9 Maret, Ketua Umum PAPPRI itu mengemukakan, bahwa tanggal tersebut hari lahir komponis besar WR Supratman.

Ia menyebutkan, wacana tentang perlu adanya Hari Musik nasional sudah mulai bergulir sejak pemerintahan Presiden BJ Habibie. Pencanangan dilakukan oleh Presiden Megawati, dan akhirnya ditetapkan melalui Keppres no.10 Tahun 2012 oleh Presiden SBY. (DND/ES)

Video terbaru:
Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (9/3)

Berita Terbaru