Lahan Konsesi Dikuasai Oleh Orang Kaya, Presiden Jokowi: Saya Tidak Pernah Membagi 1 Meter Pun

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 Mei 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 19.898 Kali
Presiden Jokowi menjawab pertanyaan warga saat berdialog di di Masjid Jamiatul Huda, Padang, Sumatera Barat, Senin (21/5) siang. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Jokowi menjawab pertanyaan warga saat berdialog di di Masjid Jamiatul Huda, Padang, Sumatra Barat, Senin (21/5) siang. (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku banyak menerima keluhan masyakat mengenai konsesi lahan, yang sampai sekarang hanya dikuasai oleh segilintir orang kaya. Presiden mempertanyakan pihak mana yang membagi lahan tersebut.

“Saya enggak pernah membagi 1 meter pun, enggak pernah. Justru yang kita usahakan sekarang ini adalah redistribusi aset dan reforma agraria,” tegas Presiden Jokowi saat berdialog dengan masyarakat di Masjid Jamiatul Huda, Padang, Sumatra Barat, Senin (21/5) siang.

Menurut Presiden, pemerintah saat ini hanya mengambil lahan yang ditelantarkan. Juga ada 12,7 juta hektar lahan yang kemudian konsesinya diberikan kepada kelompok pesantren, ormas, individu-individu, dan kelompok usaha bersama.

“Justru itu kita berikan, jangan dibalik-balik, enggak mau saya kalau dituding dengan cara seperti itu, pasti akan saya jawab, akan saya jawab,” tegas Presiden.

Jadi sampai saat ini, lanjut Presiden, data lahan yang sudah dibagikan kembali adalah 1.088.000 hektar. Tahun depan, lanjut Presiden, pemerintah menargetkan akan membagikan sekitar 4,3 juta hektar.

Ditegaskan Kepala Negara, bahwa pembagian lahan itu tidak mudah. Pemerintah juga tidak mau jika lahan yang konsesinya dibagikan itu tanahnya tidak produktif. ”Ini sudah dibagikan harus produktif,” ujarnya.

Diakui Presiden, pembagian lahan yang dilakukan pemerintah ini sekarang diperketat agar hak atas lahan tidak jatuh ke tangan orang yang itu-itu saja.

“Kita berbicara apa adanya bahwa ketimpangan seperti itu ada, iya,” ucap Presiden seraya menambahkan, gini rasio saat ini memang 0,41, dan dalam 3 tahun ini telah diturunkan menjadi 0,39.

Meskipun tidak mudah menurunkan ketimpangan, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa seluruh jajaran kabinetnya berusaha sekuat tenaga agar apa yang dikeluhkan masyarakat bisa didengar.

“Saya mendengar bisik-bisik ke saya, saya ke kampung saya juga dengar, saya ke daerah banyak yang menyampaikan keluhan-keluhan seperti itu. Saya enggak pernah duduk di Istana terlalu lama, saya selalu turun ke bawah, untuk apa, ya untuk mendengar,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden mengakui bahwa ada yang tidak benar sehingga perlu diluruskan, diperbaiki, dan diperbaiki. Untuk itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja bersama-sama memperbaiki negara ini, sehingga diharapkan negara Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara kali ini diantaranya Ibu Negara Iriana, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wantimpres Sidarto Danusubroto, Wamen ESDM Archandra Tahar, dan Gubernur Provinsi Sumatra Barat Irwan Prayitno.(DNS/ES)

 

 

 

 

 

 

Berita Terbaru