Laju Pertumbuhan Penduduk 1,3 Persen, Pemerintah Kembali Galakkan Program KB

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Januari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 31.159 Kali
Presiden Jokowi pada acara Pencanangan Kampung KB di Tempat Pelelangan Ikan Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/1) siang (Foto:Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi pada acara Pencanangan Kampung KB di Tempat Pelelangan Ikan Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/1) siang (Foto:Humas/Oji)

Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sedang gencar menggalakkan lagi program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Ini karena laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat besar yaitu 1,3 persen, yang artinya setiap tahun itu ada tambahan tiga juta orang, dan nantinya setiap tahun harus membuka lapangan pekerjaan.

“KB kita galakkan lagi, karena sekarang juga persaingan antar negara itu sangat ketat sekali. Semuanya ingin mensejahterakan rakyatnya, tidak hanya di Indonesia, negara-negara lain inginnya rakyatnya juga sejahtera. Semuanya ini bersaing,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara Pencanangan Kampung KB di Tempat Pelelangan Ikan Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/1) siang.

Presiden menyebutkan, rata-rata tingkat kelahiran perempuan per ibu, 2010-2015 sebanyak 2,4 anak. Artinya per perempuan itu memiliki 2-3 anak. Dan nantinya, kurang lebih tahun 2020-2030, yaitu 5-15 tahun yang akan datang Indonesia mempunyai penduduk dengan umur produktif yang sangat besar sekali. Artinya, lanjut Presiden, kitta harus menyiapkan lapangan pekerjaan yang sangat banyak pada tahun 2020-2030.

Dengan besarnya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia, menurut Presiden Jokowi, ada tiga masalah yang dihadapi yaitu masalah pangan, sandang, dan kesehatan.

“Jadi yang namanya keluarga itu harus direncanakan, diatur. Oh, saya ingin anak saya satu, anak saya dua. Karena saya ingin anak saya ini dua-duanya sekolah sampai perguruan tinggi, entah bagaimana caranya saya akan lakukan. Dihitung, kalau masuk perguruan tinggi itu butuh uang, katakanlah Rp3 juta. Berarti saya harus siapkan kalau dua orang Rp6 juta. Menyiapkannya dari mana,” tutur Presiden.

Presiden Jokowi meyakini,  bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat jika keluarga-keluarga di Indonesia juga kuat dan sejahtera. Untuk itu, Presiden mengajak semua harus bergerak, sama-sama bergotong-royong membangun keluarga Indonesia yang berkualitas.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyempatkan untuk berdialog dan membagikan sepeda kepada warga Desa Mertasinga. Acara berakhir dengan pelepasan konvoi 300 perahu nelayan, sementara Presiden segera bertolak ke Jakarta menggunakan Super Puma.

Pertama

Desa Mertasinga dijadikan sebagai tempat pertama pencanangan Kampung KB karena Provinsi Jawa Barat adalah provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia, yaitu 46 juta jiwa.

“Setelah pencanangan Kampung KB oleh Presiden di Cirebon, selanjutnya akan diikuti peresmian kegiatan Kampung KB pada 524 kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” kata Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty.

Kegiatan-kegiatan yang ada di dalam Kampung KB antara lain optimalisasi pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembanh anak sejak di kandungan sampai seribu hari pertama kehidupan; perencanaan kehamilan yang baik sejak pranikah dan selama mengandung; menurunkan angka fertilitas melalui pelayanan KB yang bermutu, merata, dan dapat diakses oleh seluruh keluarga; mengembangkan kualitas keluarga melalui Bina Keluarga Balita (BKB) Holistik Integratif, Bina Keluarga Remaja (BKR) Generasi Berencana, dan Bina Keluarga Lansia (BKL); serta merevitalisasi Posyandu.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Bupati Cirebon, Wali Kota Cirebon, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Petugas Lapangan KB (PLKB), Penyuluh KB, dan warga setempat. (DND/OJI/FID/ES)

Berita Terbaru