Lalui DKI, Jabar dan Banten, Presiden Jokowi Instruksikan Pembangunan LRT dan MRT Mulai Tahun Ini

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 April 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 46.631 Kali
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberi keterangan kepada wartawan, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (1/4) sore

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberi keterangan kepada wartawan, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (1/4) sore

Setelah memimpin rapat terbatas (Ratas) kabinet tentang Rencana Kebijakan Reformasi Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan Reformasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla langsung memimpin rapat terbatas yang membahas masalah transportasi massal.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan seusai ratas mengatakan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan agar semua rencana mengenai transportasi di Jabodetabek harus dijalankan mulai tahun ini.

Rencana tersebut, lanjut  Johan, meliputi Pertama, Light Rail Transit (LRT) yang akan dibangun oleh konsorsium dari BUMN, ada Adhi Karya, Wijaya Karya, dsb. “Nanti akan dibentuk, belum tahu persis siapa saja yang ikut,” kata Jonan kepada wartawan di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (1/4) sore.

Kedua, Mass Rapid Transport (MRT). “Bapak Presiden minta diteruskan dari Hotel Indonesia (HI) ke Kampung Bandan. Jadi yang sekarang sedang dibangun itu Lebak Bulus ke HI, sekarang diteruskan HI-Kampung Bandan,” papar Jonan.

Ketiga, lanjut Jonan, Presiden juga minta pengembangan MRT itu dari timur ke barat yang akan melalui 3 provinsi, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

Mengenai pembiayaan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, untuk LRT telah dilaporkan oleh Adhi Karya sekitar Rp. 307 M per kilometer, dan akan diusahakan dari konsorsium BUMN dan mungkin juga pinjaman luar negeri, serta partisipasi DKI sesuai ketentuan.

Adapun untuk MRT, menurut Jonan, schemenya juga seperti biasa, diteruskan dari HI ke Kampung Bandan, mungkin dengan scheme yang biasa dilakukan dengan perusahaan-perusahaan asal Jepang yang tergabung Japan International Cooperation Agency (JICA).

“Tapi kalau yang dari timur ke barat itu schemenya belum diputuskan tadi. Tapi pada prinsipnya harus berjalan. Itu yang dapat saya laporkan pada sore hari ini,” terang Jonan.

Mengenai perbedaan LRT dan MRT, Menteri Perhubungan mengemukakan, LRT akan dibangun, apakah di median jalan tol atau di sisi jalan tol, dengan panjang  kira-kira 30 km, awalnya. “Ini seperti monorail, di atas,” terangnya.

Lokasi LRT direncanakan mulai dari Cibubur, Halim, sampai ke Grogol, dan nanti akan disambung kalau bisa dengan kereta ke (Bandara) Soetta.

Menteri Perhubungan menjelaskan, pembangunan kedua proyek transportasi missal LRT dan MRT itu dimaksudkan supaya ada solusi permanen untuk transportasi di Jabotabek. Diharapkan, pembangunan kedua moda transportasi missal itu bisa lima tahun harus selesai.

Dalam kesempatan itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi sudah setuju akan dibentuk Otoritas Transportasi Jabodetabek. “Jadi ini perangkat pemerintah pusat, akan setingkat Direktur Jenderal dan usulannya akan dibawah Kementerian Perhubungan supaya bisa mencakup provinsi-provinsi terkait,” paparnya.

Rapat terbatas mengenai transportasi massal itu diikuti oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Humas Setkab/ES)

 

Berita Terbaru