Lalui Jalur Bogor – Dukuh Atas, Peletakan Batu Pertama LRT Jabodetabek Dilaksanakan 17 Agustus

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 Mei 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 24.748 Kali
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Dirut PT Adhi Karya Kiswodarmawan memberikan penjelasan rencana pembangunan LRT, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5)

Menteri PUPR Basuki H dan Dirut PT Adhi Karya Kiswodarmawan memberikan penjelasan pembangunan LRT, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5)

Pemerintah memastkan akan segera merealisasikan rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta. Rencananya peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan LRT ini akan dilaksanakan bertepatan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-70, tanggal 17 Agustus 2015 mendatang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan, pembangunan jalur LRT itu tidak memerlukan pembebasan lahan karena akan memakai jalur tol , dari Bogor – Cawang, Cawang – Dukuh Atas, kemudian Bekasi – Cawang, Cawang – Dukuh Atas.

“Jadi pakai jalur tol,” kata Basuki kepada wartawan seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5) sore.

Basuki juga menegaskan, pembangunan LRT ini tidak menggunakan konsorsium, namun ditugaskan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya (Persero), dan akan dilaksanakan hingga pembangunannya tuntas atau dapat dioperasikan pada tahun 2018 mendatang.

Mengenai nilai investasi yang ditanamkan untuk pembangunan LRT itu, Menteri PUPR menyebut angka sebesar Rp 24 triliun.

Tepi Tol

Sementara itu Dirut PT Adhi Karya Kiswodarmawan mengemukakan, Presiden Jokowi berharap rute LRT itu nantinya akan melalui Jabodetabek semua, yaitu Bogor menuju Jakarta dalam hal ini lewat Cawang, dan menggunakan jalur tepi tol.

“Alhamdulillah beliau (Presiden Jokowi, red) sudah memberikan izin untuk menggunakan tepinya tol. Bekasi lewat tepinya tol menuju tol kota, diharapkan sampai Bandara Soekarno – Hatta,” kata Kiswodarmawan.

Saat ditanya nilai investasi pembangunan LRT itu, Dirut PT Adhi Karya mengaku belum menghitung detil kalau sampai ke Bandara Soekarno Hatta. Namun Kiswodarmawan menyebutkan, panjang jalur LRT yang akan dibangu kurang lebih 72 kilometer. Hitungannya per kilo adalah antara Rp 200 miliar – 300 miliar, sudah termasuk keretanya.

Mengenai kereta yang akan digunakan untuk LRT itu, menurut Kiswo, saat ini masih dalam tahap beauty contest mulai Korea, Jepang, dan China.

Adapun mengenai keterlibatan PT INKA, Kiswo menyebutkan, nanti pada saat setelah tahu mana tipe kereta yang diperlukan, INKA bisa masuk bergabung dengan manufakturnya yang akan dipilih.

Menurut Kiswodarmawan, Insya Allah akan dilaksanakan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaa RII ke-70, yaitu pada tanggal 17 Agustus 2015 untuk rute Bogor – Cawang – Dukuh Atas. Diharapkan jalur ini selesai pembangunannya, dalam artian LRT bisa beroperasi penuh pada tahu 2018.

Saat ditanya kemungkinan soal tarif LRT kelak, Kiswo memperkirakan per kilometer kurang lebih Rp1.000. “Berarti kalau dari Cibubur – Cawang – Dukuh Atas kurang lebih 30km ya Rp30.000,” ujarnya.

Soal apakah harga tersebut sudah ekonomis, Dirut PT Adhi Karya itu mengemukakan, bahwa pembangunan LRT ini adalah investasi biasa, jadi harus masuk dalam bankable.

Sementara mengenai pendanaan, menurut Kiswo, dari korporasi, dan sebagian dari Penyertaan Modal Negara (PMN).  Pendanaan Adhi Karya sendiri 30 persen berasal dari dana internal perusahaan, sedang 70 persen sisanya merupakan pinjaman.

Menurut Kiswo, PT Adhi Karya sampai sejauh ini belum membentuk konsorsium untuk pembangunan LRT itu.

Kiswo berharap segera terbit paying hukum dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) untuk mulai pembangunan LRT itu. Diharapkan Mei ini, Perpres dimaksud sudah terbit.

“Kita berharap ada Perpres penugasan setelah itu baru kita masuk technical aspect sama financial aspect,” pungkas Kiswodarmawan. (Humas Setkab/ES)

 

Berita Terbaru