Langkah Preventif, Presiden Minta Menhub Periksa Semua Prosedur Penerbangan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Desember 2014
Kategori: Berita
Dibaca: 23.507 Kali
Presiden Jokowi didampingi Kepala Basarnas dan Menko Polhukam saat memberikan keterangan pers terkait musibah AirAsia QZ8501, di Jakarta, Senin (29/12)

Presiden Jokowi didampingi Kepala Basarnas saat memberikan keterangan pers terkait musibah AirAsia QZ8501, di Jakarta, Senin (29/12)

Sebagai langkah preventif dalam mencegah terjadinya musibah penerbangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan kepada Menteri Perhubungan Ignasius Johan untuk segera memeriksa kembali semua prosedur dan semua proses penerbangan dan semua kondisi pesawat udara secara maksimal.

“Ini sebagai langkah-langkah preventif dan perbaikan sejalan dengan apa yang disarankan oleh International Civil Aviation Organization, Organisasi Penerbangan Sipil Dunia,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers di kantor Badan SAR Nasional (Basarnas), di Jl, Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Senin (29/12) petang.

Presiden yang didampingi Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Sulistyo juga meminta kepada Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) agar dalam memberikan informasi tentang indikasi cuaca yang tidak bersahabat harus maki ditingkatkan,  dan dimanfaatkan secara maksimal oleh penerbangan-penerbangan kita.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan, , saat mendapat kabar tentang hilangnya kontak menara pengawas dengan pesawat AirAsia QZ8501, posisi dirinya saat itu berada di Wamena, di Papua.

“Saya sangat terkejut, dan saya merasakan kegelisahan dan kekhawatiran , kesedihan dari seluruh keluarga penumpang maupun awak pesawat, sebagaimana saya kira juga dirasakan oleh seluruh warga masyarakat Indonesia,” kata Jokowi.

Saat itu juga, menurut Presiden, ia telah memerintahkan kepada Kepala Basarnas untuk bergerak dan memimpin pencarian pesawat tersebut, yang didukug oleh seluruh jajaran di TNI, di Polri, di Kementerian Perhubungan, dan Maskapai, serta kementerian dan lembaga-lembaga yang terkait, termasuk di dalamya tentu saja masyarakat.

Terkait belum diperolehnya kejelasan informasi mengenai posisi pesawat AirAsia QZ8501 yang dinyatakan hilang kontak saat dalam penerbangan rute Surabaya – Singapura, Miggu (28/12), Presiden Jokowi mengajak semua pihak untuk semaksimal mungin bersama-sama mendukung pencarian pesawat tersebut.

“ Kita harapkan segera mendapatkan hasil, dan kejelasan. Dan kita berdoa semoga upaya pencarian ini dimudahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dan seluruh penumpang segera kita ketemukan,” pungkas Presiden Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan menyampaikan keterangan per situ antara lain Mendagri Tjahjo Kumolo, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto, Kepala Bakamla DA Mamahit, dan Pangarmabar Laksamana Muda Widodo.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pesawat AirAsia QZ8501 yang berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, pada Minggu (28/12) pukul 05.20 WIB, telah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.17 WIB atau satu jam setelah terbang. Hingga kini belum ada informasi lebih lanjut mengenai posisi pesawat sekarang.

Pesawat yang membawa 155 orang penumpang itu seharusnya sudah tiba di Singapura pada pukul 08.30 Waktu Singapura atau 07.30 WIB. (ES)

 

Berita Terbaru