Terima Laporan Satgas Hilirisasi, Pemerintah Fokus pada Industrialisasi Berkelanjutan

Presiden Prabowo Subianto menerima laporan dari Satgas Hilirisasi dan sejumlah kementerian terkait mengenai perkembangan investasi sektor hilirisasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025, (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Prabowo Subianto menerima laporan dari Satgas Hilirisasi dan sejumlah kementerian terkait mengenai perkembangan investasi di sektor hilirisasi. Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025, Satgas melaporkan sejumlah proyek strategis yang akan dikembangkan guna mendorong industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa pemerintah tengah meninjau berbagai proyek hilirisasi, mulai dari mineral, batu bara, hingga produk pertanian dan kelautan. Selain mempertimbangkan aspek ekonomi, proyek-proyek ini juga dikaji dari segi dampaknya terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, serta pengurangan impor.
“Kami dari Satgas Hilirisasi dan juga semua kementerian terkait, termasuk Pak Menteri KKP, baru saja melaporkan kepada Bapak Presiden beberapa proyek yang akan kita investasikan, kita akan review di hilirisasi. Kita melihat proyek-proyek ini dampaknya gimana terhadap penciptaan lapangan pekerjaan, dampaknya ke segi ekspor seperti apa, penurunan impornya seperti apa, dan juga kesiapan tentunya dari pendanaannya,” ujar Rosan kepada awak media usai pertemuan.
Rosan menyebut bahwa pemerintah menargetkan agar proyek-proyek hilirisasi yang dipilih tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada industrialisasi yang sehat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, berbagai tahapan evaluasi akan dilakukan guna memastikan bahwa investasi yang dilakukan memberikan hasil yang optimal.
“Dalam panel ini nanti, semua kementerian akan duduk lagi untuk lebih mendetailkan program-program itu, proyek-proyek itu sehingga bisa menjadi feasible karena ini investasinya juga harus memberikan return yang baik, yang acceptable karena ini akan banyak diberikan pendanaan, misalnya oleh Danantara,” jelas Rosan.
Sebagai langkah mitigasi risiko, setiap proyek juga akan melalui proses evaluasi yang ketat, termasuk komitmen investasi dan due diligence. Tim dari Komite Investasi serta Komite Audit Danantara akan menelaah setiap aspek sebelum proyek disetujui untuk dijalankan.
Selain aspek ekonomi, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya dampak proyek-proyek hilirisasi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan. Rosan menegaskan bahwa hal ini menjadi fokus utama dalam diskusi yang berlangsung.
“Yang paling penting yang tadi kita bicarakan itu adalah berapa banyak penciptaan lapangan pekerjaannya, itu sebenarnya yang kita bicarakan, kita mereview saja, tapi kembali lagi nanti ini akan diserahkan sesudah lebih detail dan akan dianalisa oleh tim dari komite investasi, komite audit, dari Danantara,” ujar Rosan.
Melalui strategi hilirisasi yang matang dan berbasis industri berkelanjutan, pemerintah optimistis bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di pasar global. (BPMI Setpres)