Lepas Angkatan I, SBY Berharap Penerima Beasiswa BPRI Jadi Presiden

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Oktober 2014
Kategori: Berita
Dibaca: 26.918 Kali
Presiden SBY melepas mahasiswa penerima BPRI Angkatan I, di Sentul, Bogor, Rabu (15/10)

Presiden SBY melepas mahasiswa penerima BPRI Angkatan I, di Sentul, Bogor, Rabu (15/10)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengharapkan diantara para penerima Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI) akan menjadi presiden, menteri, gubernur ataupun bupati/wakilota, yang akan memajukan Indonesia.

Harapan itu disampaikan oleh Presiden SBY ketika  melepas penerima BPRI angkatan I Tahun  2014 di Auditorium PMPP TNI, Kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/10).

Pelepasan penerima beasiswa ditandai dengan penyematan pin kepada dua mahasiswa, salah satunya Raeni, putri seorang tukang becak di Semarang lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang (Unnes) 2014.

Dalam kuliah umumnya itu, Presiden SBY mengatakan negara ini membutuhkan putra putri terbaik untuk memimpin Indonesia menjadi negara yang jauh lebih maju tahun 2045 mendatang.

“Ingat, di tempat ini mengawali tugas besar kalian, kalian dipersiapkan oleh negara untuk menyongsong dan mencapai tujuan besar kita tahun 2045,” pesan Presiden SBY.

Menurut Presiden SBY, menjadi negara maju dari segi ekonomi berarti juga ada aspek keadilan dan berkelanjutan. Ekonomi tidak lagi hanya mengandalkan sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusia. Selain itu, ekonomi yang kuat ditandai dengan industri kuat, pertanian modern, dan sektor jasa.

Investasi bertambah kuat dan menciptakan lapangan pekerjaan. Ekonomi berkelanjutan, lanjut Presiden SBY, adalah yang tidak merusak lingkungan dan ekonomi berkeadilan yang membawa kemakmuran bagi semua.

Presiden menyampaikan bahwa bangsa atau masyarakat yang peradabannya tinggi, maju, dan unggul akan menjadi bangsa yang self-developing dan self-generating.

“Kalau sudah beradab ditandai dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang tinggi, masyarakat menjadi masyarakat belajar, membaca, dan informasi, ditambah nilai dan budaya serta perilaku yang kuat, unggul, dan berahlak mulia. Keseluruhan peradaban bangsa itu yang akan membikin bangsa kita terus maju menuju masa depan yang kita cita-citakan,” kata SBY.

Di akhir arahan, SBY pun menyemangati para penerima beasiswa ini. “Selamat melanjutkan studi. Kami tunggu bakti kalian 10-20 tahun kemudian menjadi pemimpin di negeri ini,” kata Presiden.

Dana Abadi

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri dalam sambutannya menyampaikan bahwa BPRI adalah beasiswa pemerintah paling bergengsi. Beasiswa  untuk program master (S2) dan doktoral (S3) dibiayai dari dana abadi yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Lembaga itu (LPDP), lanjut Menkeu,  merupakan badan layanan umum yang secara koordinatif di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Keuangan dan Kementerian Agama. LPDP mengalokasikan Rp 15,6 triliun, yang diinvestasikan berupa deposito dan obligasi,  untuk membiayai program beasiswa ini.

“Syarat BPRI diutamakan untuk putra putri terbaik Indonesia yang diproyeksikan memiliki kepakaran ilmu pengetahuan yang memiliki dampak besar bagi Indonesia atau memiliki riwayat kepemimpinan organisasi yang memberikan kontribusi besar bagi Indonesia,” kata Chatib.

Beasiswa Presiden Republik Indonesia pertama kali diluncurkan oleh Presiden SBY pada April 2014. LPDP menanggung seluruh biaya pendidikan, seperti pendaftaran, tuition fee termasuk biaya matrikulasi nonbahasa, biaya non-SPP seperti tunjangan buku, tesis, seminar, publikasi, dan wisuda.

Hadir dalam acara ini, diantaranya, Menkeu Chatib Basri dan Menhan Purnomo Yusgiantoro. (WID/Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru