Lepas Satelit LAPAN-A2, Presiden Jokowi: Penelitian Konkret Seperti Ini Yang Dibutuhkan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 3 September 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 26.254 Kali
Presiden Jokowi meninjau hasil penelitian LAPAN seusai meluncurkan Satelit Ekuatorial LAPAN-2, di Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Bogor, Jabar, Kamis (3/9) pagi

Presiden Jokowi meninjau hasil penelitian LAPAN seusai meluncurkan Satelit Ekuatorial LAPAN-2, di Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Bogor, Jabar, Kamis (3/9) pagi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas satelit ekuatorial pertama di Indonesia, LAPAN-A2, Kamis (3/9) pagi, di Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Jl. Cagak Satelit KM 4, Rancabungur, Bogor, Jawa Barat. Satelit tersebut digunakan untuk pemantauan kemaritiman Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan sangat menghargai apa yang telah dilakukan oleh LAPAN. “Penelitian yang konkret seperti inilah yang dibutuhkan,” tegas Presiden Jokowi.

Sebelumnya Kepala LAPAN Thomas Djamaludin dalam laporannya mengatakan,  bahwa satelit LAPAN A2 merupakan pengembangan dari LAPAN A1/LAPAN-TUBSAT hasil kerja sama TU Berlin, Jerman.

“LAPAN A1 telah diluncurkan pada tahun 2007 yang saat ini masih berada di orbit pada ketinggian 630 kilometer namun masa operasionalnya berakhir tahun 2013,” kata Thomas.

Adapun LAPAN A2 merupakan satelit ekuatorial pertama di Indonesia hasil pengembangan para peneliti dan perekayasa LAPAN, dimana kegiatan perancangan, pembuatan, dan pengujiannya selesai pada Agustus 2012.

LAPAN A2 akan diorbitkan dekat ekuator dengan inklinasi enam derajat pada ketinggian 650 kilometer dari Permukaan Bumi. Satelit berbobot 78 kilogram tersebut membawa misi pemantauan permukaan bumi, identifikasi kapal laut, dan komunikasi radio amatir.

Satelit LAPAN A2 membawa kamera analog dengan resolusi lima meter dan kamera digital dengan resolusi empat meter. Dengan orbit ekuatorial, Satelit LAPAN A2 akan melintasi wilayah Indonesia 14 kali setiap hari.

Untuk melakukan pemantauan lalu lintas kapal, operasi keamanan laut, perikanan, dan eksplorasi sumber daya kelautan Indonesia, akan menggunakan Spaceborne Receiver Automatic Identification System. “Dengan demikian, cakupan area pengamatan dapat mencapai ribuan kilometer,” jelas Thomas.

Kemudian, misi komunikasi amatir pada LAPAN A2 bertujuan untuk komunikasi pada kondisi darurat bencana dan kegiatan radio amatir dalam mendukung kepentingan nasional.

Dalam kunjungan kerja kali ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Manusia Rizal Ramli, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BIN Sutiyoso, Kepala LAPAN Prof Dr Thomas Djamaluddin, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, serta pejabat terkait lainnya.  (EN/AGG/NIL/ES)

Berita Terbaru