Lewat Proyek Padat Karya, Presiden Berharap Daya Beli Masyarakat Desa Meningkat
Usai menyerahkan sertifikat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek irigasi di Dukuh Lo, Tegal, Senin (15/6).
Ditanya wartawan usai peninjauan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa proyek padat karya kerja bayar tunai ini telah direncanakan sejak tahun lalu.
“Ini sudah dimulai tapi baru saja seminggu dimulai membuat irigasi tersier. Saya tadi tanya (ke pekerja) dibayar berapa, (dijawab) untuk tukangnya (dibayar) Rp100 ribu, untuk pembantunya Rp80 ribu. Ini standar di Tegal dan sekitarnya. Dibayar setiap seminggu sekali,” terang Presiden seraya menyampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar para pekerja dibayar setiap hari.
Hal ini, menurut Presiden, akan memperbanyak uang beredar yang ada di masyarakat atau di desa. “Kita harapkan tingkat konsumsi, daya beli masyarakat desa menjadi naik karena nanti ada padat karya tunai ini, baik di Kementerian PU, baik di Kementerian Desa, baik di Kementerian Perhubungan, baik di Kementerian KKP, semuanya akan mengerjakan ini,” jelas Presiden.
Saat ditanya alokasinya apakah berasal daru dana desa, Presiden menyampaikan bahwa anggaran berasal dari Kementerian PUPR. “Jadi nanti Kementerian Desa ada sendiri, Kementerian PU ada sendiri, Kementerian Perhubungan ada sendiri yang semuanya padat karya cash. Di 19 kementerian/lembaga. Jadi, kerja bayar tunai,” pungkas Presiden.
Sebagai informasi, irigasi tersier yang memiliki luas 130 hektar merupakan salah satu implementasi program padat karya atau cash for work atau kerja dibayar tunai yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sebelumnya, dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 6 Desember 2017 lalu, Kepala Negara telah menginstruksikan jajarannya untuk segera memulai pelaksanaan program padat karya di sejumlah daerah di Tanah Air.
Mulai dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Saya minta Januari (2018) sudah bisa kita lihat di lapangan, sudah dimulai. Kita harapkan dengan (program) ini akan ada peningkatan daya beli masyarakat di desa,” ujar Presiden.
Tinjau Proyek Dana Desa
Usai meninjau proyek irigasi di Desa Dukuh Lo, Presiden Jokowi meninjau proyek dana desa yang ada di Desa Balapulang Kulon, Tegal.
Tahun 2015, Desa Balapulang Kulon menerima anggaran dana desa sebesar Rp288 juta dan di tahun 2016 sebanyak Rp646 juta, serta tahun 2017 meningkat menjadi Rp825 juta. Dana tersebut antara lain telah digunakan untuk pengaspalan jalan, pembangunan jembatan, pavingisasi, pembangunan gedung PAUD, pembangunan gorong-gorong, rehabilitasi rumah tidak layak huni. (UN/EN)