Luas 4.000 Hektar, Presiden Jokowi Awali Peremajaan Kebun Kelapa Sawit di Musi Banyuasin

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Oktober 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 27.433 Kali
Presiden Jokowi saat melakukan peremajaan tanaman di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Jumat (13/10). (Foto: BPMI)

Presiden Jokowi saat melakukan peremajaan tanaman di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Jumat (13/10). (Foto: BPMI)

Mengawali kegiatannya pada hari kedua kunjungannya ke Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penanaman perdana peremajaan kebun kelapa sawit seluas 4.400 hektare, di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Jumat (13/10) pagi.

Presiden menegaskan, peremajaan terhadap 4.400 hektar kebun kepala sawit yang sudah tua itu biayanya ditanggung pemerintah, bibitnya diberi, benih untuk palawija jagung juga diberi oleh pemerintah.

Pada tahun ini, lanjut Presiden, akan diberikan bantuan benih komoditas perkebunan sebanyak 35,5 juta batang yaitu kopi 4,8 juta batang, pala 2,7 juta batang, lada sebanyak 2 juta batang dan karet sebanyak 5,7 juta batang.

Ia berjanji akan kembali ke lokasi peremajaan atau replanting itu setahun lagi atau awal 2019 untuk memeriksa perkembangan.

“Kerja dengan saya pasti saya cek, enak saja tidak dicek, jadi barang atau tidak? Jadi bibitnya, jadi benar dan baik tidak? Harus dicek, Kalau tidak dicek, enak nanti,” ujar Presiden Jokowi.

Mengenai perkebunan yang masuk kawasan hutan, Presiden Jokowi mengaku sudah memerintahkan untuk dikeluarkan dari kawasan hutan untuk nantinya diberikan sertifikat.

“Tapi ini khusus untuk kelapa sawit milik rakyat, yang sudah pegang sertifikat yang hadir di sini tolong diangkat biar kelihatan, nanti setelah ini akan lebih banyak lagi yang pegang sertifikat,” ungkap Presiden.

Dorong ke Kalimantan

Menurut Presiden, setelah dimulai di Sumatra Selatan lebih dulu, bulan depan akan didorong masuk ke Sumatra Utara, bulan depannya lagi masuk ke Jambi lalu ke Riau.

“Tahun ini kita memang akan konsentrasi dulu di pulau Sumatra, tahun depan baru akan saya dorong masuk ke Kalimantan. Kita memang ingin kerja fokus supaya gampang dicek, gampang dikontrol,” tambah Presiden.

Presiden juga menargetkan agar kebun kelapa sawit rakyat juga dapat memproduksi hingga 8 ton/hektar/tahun. Untuk itu, Presiden berpesan agar bibit yang sudah diberikan harus dirawat dan dipelihara.

“Kalau swasta bisa, perusahaan bisa, petani pekebun juga harusnya bisa,” tutur Presiden.

Setelah kelapa sawit, menurut Presiden Jokowi, peremajaan perkebunan rakyat juga akan dilakukan untuk kebun karet, kopi, kakao dan pala.

“Kalau sawit nanti sudah berjalan, saya akan bergerak lagi ke karet, ke kopi, bergerak lagi ke kakao, ke pala, karena ini sama sudah lebih dari 15, 20, 25 tahun tidak pernah diremajakan. Masak kita kalah dengan Vietnam urusan pala? Kopi kalah dengan Brazil dan Kolombia? Tanah kita subur makmur kok tapi karena tidak pernah diremajakan dibiarkan ya tua lama-lama tidak berproduksinya,” ungkap Presiden.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin. (*/BPMI Setpres/ES)

Berita Terbaru