Luncurkan PKH 2019, Presiden Jokowi: Anggarannya Melompat Tinggi Jadi Rp32 Triliun

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Januari 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 17.088 Kali
Presiden Jokowi meluncurkan Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2019, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (10/1) sore. (Foto: OJI/Humas)

Presiden Jokowi meluncurkan Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2019, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (10/1) sore. (Foto: Oji/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah pejabat meluncurkan Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2019, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (10/1) sore.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, tahun 2015 pemerintah hanya memberikan anggaran PKH sebesar Rp5,4 triliun untuk seluruh indonesia. Namun tahun 2019 ini anggaran PKH melompat tinggi menjadi Rp32 triliun. Jumlah yang diberikan juga ditambah menjadi 10 juta penerima.

“Apa yang ingin saya sampaikan? Pemerintah betul-betul ingin memberikan perhatian peningkatan kesejahteraan di keluarga-keluarga penerima,” kata Presiden.

Kepala Negara juga meminta agar penerima program PKH tidak kaget, kalau biasanya dapat Rp1.890.000, sekarang yang dibuka ada yang dapat Rp3,6 juta. Juga ada yang dapat Rp2,7 juta. Artinya, lanjut Kepala Negara, tambahannya itu sangat banyak sekali. Ada yang dua kali lipat, ada yang 1,5 kali lipat.

Namun Kepala Negara mengingatkan kepada masyarakat penerima PKH agar hati hati penggunaannya. Supaya yang dinginkan pemerintah itu betul-betul bisa memberikan manfaat kepada keluarga-keluarga penerima.

Jangan Berbelok

Presiden Jokowi berselfi bersama penerima PKH, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (10/1) sore. (Foto: OJI/Humas)

Presiden Jokowi berselfi bersama penerima PKH, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (10/1) sore. (Foto: Oji/Humas)

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta kepada para pendamping PKH agar dilihat betul kegunaan dari uang-uang yang ada. Ia meminta agar uang-uang ini harus produktif, misalnya untuk buat beli telur, beli ikan, beli buku, beli seragam anak, beli sepatu untuk sekolah.

Kalau Bapaknya minta untuk beli rokok, Kepala Negara mengingatkan, tidak boleh umeskipun itu suami. “Tapi jangan dibentak-bentak, suaminya minta untuk beli rokok, Enggak Boleh! Enggak boleh gitu. Beritahu uang PKH ini untuk anak-anak, untuk tambahan gizi untuk pendidikan, diberitahu gitu. Kalau mau beli rokok silakan bapak cari sendiri,” tutur Kepala Negara seraya menambahkan, kalau bisa diberitahu suaminya enggak usah merokok.

Saat berdialog dengan warga, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar hati-hati pengguanaan uang ini hati-hati jangan sampai berbelok kemana-mana. Karena sesuai perjanjian di 2015 yang lalu yang penggunaannya melenceng dari yang sudah ditentukan kartunya dicabut lho.

“Karena ini menyangkut uang yang harus kita pertanggungjawabkan di APBN. Uangnya gede sekali Rp32 triliun yang kita berikan dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote di seluruh tanah air,” ujar Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Sosial Agus Gumiwang  Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kepala BEKRAF Triawan Munaf, dan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana. (RSF/OJI/ES)

 

Berita Terbaru