Medsos Dipenuhi Saling Hujat, Presiden Jokowi: Itu Bukan Nilai ke-Indonesia-an Kita

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 November 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 33.446 Kali
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Kongres Muslimat NU, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (24/11) siang. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Kongres Muslimat NU, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (24/11) siang. (Foto: JAY/Humas)

Saat membuka Kongres XVII Muslimat Nahdlatul Ulama, di Gedung Serbaguna 2, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/11) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kecemasannya atas penyalahgunaan penggunaan media sosial (medsos) oleh sebagian warga akhir-akhir ini.

“Kalau saya lihat dalam sebulan belakangan ini, 3-2 minggu belakangan ini yang ada di media sosial adalah saling menghujat, saling mengejek, saling menjelekkan, saling memaki, saling fitnah, saling adu domba. Ini fakta yang harus saya sampaikan. Banyak berita-berita bohong,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menegaskan, bahwa itu bukan nilai-nilai Islami kita, itu bukan tata nilai ke-Indonesia-an kita, karena tata nilai kita adalah budi pekerti yang baik, nilai-nilai sopan santun. “Itulah tata nilai Indonesia,” ujarnya.

Karena itu, Presiden Jokowi mendukung keinginan agar anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) tidak gaptek, dengan mengerti penggunaan media sosial. Namun Presiden berpesan agar Muslimat NU berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

“Saya ingin mengajak, marilah kita bersama-sama memberikan pembelajaran kepada anak-anak kita, mengedukasi anak-anak kita,” pinta Presiden Jokowi.

Presiden juga menyampaikan,  bahwa di media sosial yang namanya pornografi juga sangat merebak. Karena itu, Presiden meminta agar Muslimat NU mengingatkan kepada anak-anak, baik mulai dari PAUD, di TPA, di Madrasah, agar menggunakan media sosial untuk kepentingan-kepentingan yang positif.

Puji Khofifah

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan pujiannya kepada Ketua Musliman NU, Khofifah Indar Parawansa,  yang menjabat sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja.

“Saya senang sekali dengan Ibu Khofifah, sangat lincah, sangat dinamis. Kadang-kadang saya telepon beliau malam-malam, Bu ini di Garut ada banjir bandang, mohon ditengok secepat-cepatnya. Bu Khofifah menjawab Pak saya sudah di Garut. Terlambat, jadi perintah dan pelaksanaannya Ibu Khofifah sudah datang di sana saya baru telepon,” ungkap Presiden.

Waktu di Yahukimo, kata Presiden, juga sama.  “Pak saya masih dalam perjalanan dari Jayapura mau menuju ke Yahukimo,” kata Presiden seraya menyampaikan rasa syukurnya, karena pemerintah memiliki menteri yang hebat seperti Khofifah Indar Parawansa.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umun PBNU Said Aqil Siraj.  (FID/JAY/ES)

 

Berita Terbaru