Menag Minta Maaf dan Tarik Buku Panduan Guru MTs Kelas 7

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 September 2014
Kategori: Berita
Dibaca: 62.240 Kali

buku_sejarahMendapat protes dari sejumlah kalangan, khususnya tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin menyampaikan permohonan maaf atas persoalan salah satu bagian isi buku panduan guru pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas 7 yang dinilai tidak sesuai dengan tradisi Islam yang berkembang di Indonesia.

“Saya mohon maaf sekali. Saya bertanggung jawab. Buku tersebut telah ditarik,” demikian penjelasan Menag melalui akun twitter pribadinya @lukmansaifuddin, yang diunggahnya pada Rabu (17/09) petang.

Secara khusus, Menag meneruskan permohonan maafnya itu kepada saidaqil (K.H. Said Aqil Siraj, Ketua Umum PBNU, red), gusmusgusmu (KH. Mustofa Bisri, Rois Syuriah PBNU, red),aswajatv, dan nu_online.

Permintaan maaf Menag itu langsung direspon sejumlah followernya. MS Tjik NG misalnya, menulis “Sudah dimaafkan P Menteri, yang penting harus ditarik jangan ada lagi yang beredar.”

Sementara Ahsanul Minan menulis,  “Salut atas respon cepat dan sikap gentlementnyalukmansaifuddin”, bahkan Muhammad Firdaus menulis: “lukmansaifuddin pemimpin yang harus dicontoh, di tengah krisis pemimpin negeri ini…”

Ditarik

Secara terpisah, Direktur Direktorat Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan menegaskan, bahwa pihaknya menarik kembali  peredaran buku pedoman guru mata pelajaran  SKI untuk Kelas VII MTs Kurikulum 2013, dan dalam waktu dekat akan mengganti buku itu dengan edisi revisi.

“Direktorat Pendidikan Madrasah telah mengintruksikan aparatur di daerah untuk menarik kembali buku yang menjadi pegangan guru itu,” kata M. Nur Kholis.

Atas masukan dan kritikan terhadap buku SKI untuk Kelas VII MTs Kurikulum 2013,  M. Nur Kholis  mengucapkan terima kasih. “Secara lapang dada, kami memohon maaf secara tulus atas kekurangcermatan pada proses proof-reading  yang terdapat pada buku di halaman 14,” ujarnya.

M. Nur Kholis juga mengatakan, buku SKI sebagai salah satu buku kurikulum 2013 merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman. Oleh sebab itu, kritik dan masukan yang kontruktif akan meningkatkan kualitas buku tersebut. (Humas Kemenag/ES)

Berita Terbaru