Menhub: Patimban Akan Jadi Pelabuhan Terbesar dan Bisa Dikembangkan Hingga 14 Juta TEUs

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 September 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.374 Kali

Menhub saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Percepatan Proyek Nasional Patimban, Selasa (22/9). (Foto: Humas/Agung)

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyampaikan bahwa Patimban adalah akan menjadi pelabuhan terbesar karena dari tahap pertama untuk 7 juta TEUs dan bisa dikembangkan sampai 14 juta TEUs.

”Artinya kalau kita melihat bahwa Priok saat ini memang punya kendala karena pergerakan dari Bekasi, Karawang dan Subang yang merupakan pusat industri itu relatif kurang maksimal,” ujar Menhub saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Percepatan Proyek Nasional Patimban, Selasa (22/9).

Nanti, menurut Menhub, ada suatu kolaborasi antara Priok dan Patimban sehingga sebagian yang dari Bekasi Timur dan Karawang akan menggunakan Patimban, sedangkan Bekasi Barat dan Tangerang menggunakan Tanjung Priok.

”Dengan melakukan suatu koordinasi untuk penunjukan operator di mana operator ini adalah operator yang insyaallah dikerjasamakan dalam dan luar negeri, tentu kita yang mayoritas, diharapkan konektivitas Patimban ini sangat baik dan menjadi hub,” kata Menhub.

Lebih lanjut, Menhub menyampaikan bahwa Pemerintah sedang merintis beberapa pelabuhan-pelabuhan yang ada di timur Patimban. Untuk itu, Menhub sampaikan diharapkan dikoordinasikan agar Patimban direct call ke Eropa, ke Amerika, ke China dari Patimban bahkan mungkin dari kawasan Sumatra juga dilakukan.

Pada kesempatan itu, Menhub menyampaikan bahwa sebagaimana disampaikan Menko Perekonomian bahwa total investasi sebanyak Rp43 triliun dan tahap 1 sudah dilaksanakan dengan Rp14 triliun, yaitu APBN, loan dari JICA diharapkan selesai tahun 2021, diikuti tahun 2021-2023 untuk tahap berikutnya sebanyak Rp9,5 triliun.

”Sedangkan lainnya, tahap 3 dan 4 adalah kawasan-kawasan yang kita harapkan sebagai kawasan KBBU, artinya kita akan lelangkan tempat-tempat itu dan ada satu kesempatan bagi swasta untuk berkiprah di sana dan kita tidak menggunakan APBN lagi,” kata Menhub.

Sesuai dengan arahan Presiden, Menhub sampaikan telah dipersiapkan dengan baik, akan dioperasikan pada kuarter keempat ini atau November-Desember. Ia menambahkan bahwa telah melakukan finalisasi revisi bahkan juga sudah memberikan persetujuan atau Kementerian Keuangan sudah menyetujui KSPI dan juga pernyataan kelayakan project oleh (PJPK), dan sekarang sedang melakukan suatu finalisasi dan prakualifikasi.

”Kita harapkan ini akan kita mulai pada bulan Desember, itu adalah kita ekspor untuk otomotif. Kita tahu bahwa di daerah Bekasi dan Karawang banyak sekali industri otomotif yang ada di sana,” katanya.

Berkaitan aksesibilitas yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, Menhub sampaikan pada tahap pertama ini memang connect ke jalan Pantura tetapi itu sudah cukup baik pada tahap pertama ini dilakukan dengan Jalan Pantura. ”Tetapi kita juga akan mulai membangun jalan tol sepanjang kurang lebih 30 km, nanti dari Patimban menuju ke jalan tol,” jelas Menhub. (FID/EN)

Berita Terbaru