Menko PMK Cek Kesiapan RS dan Pasar di Jabar Hadapi Adaptasi Kebiasaan Baru

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Juni 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.202 Kali

Menko PMK saat memastikan protokol kesehatan yang berlaku di Pasar Sederhana, Bandung, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (20/6). (Foto: Kemenko PMK).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat dalam rangka pengecekan kesiapan daerah menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal.

Kunjungan pertama, Menko PMK mengunjungi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Menko Muhadjir mengapresiasi langkah sistematis yang telah dilakukan pemerintahan Jawa Barat serta RSHS dalam menangani Covid-19. Menurut dia, langkah penanganan yang dilakukan telah sangat baik sehingga angka kasus korona di Jawa Barat terus menurun.

“Sekarang (Jawa Barat) sudah berada dalam kondisi baik. Sebagian masih orens, ada yang masih kuning, tapi juga sudah mulai menghijau. Kalau dilihat secara geospasial sudah bagus untuk Jawa Barat,” ujar Muhadjir usai meninjau RSHS Bandung, Sabtu (20/6).

Hal lain yang menjadi perhatian Menko PMK adalah penerapan pengobatan plasma konvalesen di RSHS. Terapi plasma konvalesen merupakan pemberian plasma dari donor pasien Covid-19 yang telah sembuh kepada pasien yang masih dinyatakan positif.
Hal ini merupakan inovasi pelayanan untuk mempercepat kesembuhan pasien yang tengah di kembangkan di lebih dari 20 RS di Indonesia termasuk di RSHS.

Berdasarkan laporan Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi dan tim riset plasma konvalesen RSHS, pengobatan plasma konvalesen telah berhasil menyembuhkan pasien Covid-19. Menko PMK mengatakan, pemerintah mendukung penerapan plasma konvalesen untuk pengobatan Covid-19.

“Tadi Pak Menkes sudah berjanji untuk bisa lebih memastikan penerapan pengobatan plasma konvalesen yang sekarang sudah direkomendasi oleh Kemenkes bisa digunakan untuk pasien-pasien Covid-19 di Indonesia,” terangnya.

Sesudah meninjau RSHS, Menko PMK melakukan kunjungan ke PT. Bio Farma dan Gedung Avian Flu Laboratorium Flu Burung. Diketahui PT. Bio Farma telah mengembangkan beberapa obat untuk Covid-19 termasuk perangkat tes polymerase chain reaction (PCR).

Laporan dari Direktur Utama PT. Bio farma Honesti Basyir, holding BUMN farmasi tersebut sudah berhasil memproduksi sebanyak 50 ribu PCR Kit setiap minggu. Menko PMK mengatakan, pemerintah akan mendukung Bio Farma agar mampu memproduksi lebih banyak dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Pak Menkes sudah menginstruksikan supaya dalam waktu dekat kebutuhan PCR dalam negeri khususnya produk dari biofarma sendiri. Karena itu kita target bisa memproduksi 2 juta sebulan. Kalau ini bisa memproduksi sebulan 2 juta berarti kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi dari sini,” katanya.

Untuk mempercepat proses produksi, pemerintah pun akan menyerahkan gedung laboratorium avian flu ke PT. Bio Farma untuk produksi obat Covid-19 dan perangkat tes PCR.

“Kalau perlu juga hibah dari kemenkes ke bio farma untuk mempercepat produksi tes PCR kita. Karena target kita itu tidak lagi impor hingga seratus persen kebutuhan dalam negeri terpenuhi. Kalau dalam negeri sudah cukup kita bisa segera ekspor,” tukas Muhadjir.

Mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Jawa Barat, Menko PMK  memastikan protokol kesehatan yang berlaku di Pasar Sederhana, Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, standar-standar pelayanan dan protokol kesehatan di Pasar Sederhana telah dipatuhi oleh pengelola pasar, penjual maupun pengunjung.

Namun, menurut dia, jaga jarak antara penjual dan pembeli masih menjadi masalah di pasar tradisional. Muhadjir meminta agar semua pihak di pasar mematuhi protokol kesehatan di pasar, termasuk jaga jarak. Hal tersebut dilakukan agar tak terjadi kasus buruk yang tidak diinginkan.

“Karena itu saya mohon kerja samanya betul dari pihak pemda pengelola para penjual maupun para pembantunya dan pengunjung yang akan membeli saya mohon untuk mematuhi protokol itu. Karena hanya itu yang bisa menjadi alat atau dasar untuk memastikan bahwa semua kegiatan pasar tradisonal bisa bergerak seperti yang kita harapkan,” pungkasnya.

Turut hadir dalam rangkaian kunjungan kerja itu Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, serta para pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama Kementerian dan Lembaga. (Humas Kemenko PMK/EN)

Berita Terbaru