Menlu: Narasi ASEAN Identity Penting untuk Tingkatkan Awareness dan Relevansi ASEAN

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 September 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.320 Kali

Menlu dalam pidato pembukaannya pada “ASEAN Virtual Cross-Pillar Consultation on the Narrative of ASEAN Identity”, Senin (31/8). (Foto: Kemlu)

Dokumen the Narrative of ASEAN Identity (NAI) sangat penting untuk dipahami oleh Komunitas ASEAN karena merupakan “a self reminder of who we are, where we come from, and where we are heading, both as an organization and a community.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno L.P. Marsudi, dalam pidato pembukaannya pada “ASEAN Virtual Cross-Pillar Consultation on the Narrative of ASEAN Identity” (31/8). Pada kesempatan itu, Menlu menyampaikan tiga poin penting pada pidato pembukaannya, sebagai berikut:

Pertama, ASEAN Identity harus menjadi ruh yang menyatukan ASEAN seiring dengan upaya ASEAN untuk menuju sebuah keluarga. “Identitas bersama akan menanamkan rasa “we-feeling” yang lebih kuat sebagai satu komunitas, sembari kita melangkah maju dan menghadapi berbagai peluang serta tantangan yang menanti. Oleh karena itu, ke depannya, penting untuk memasukkan ASEAN Identity ke dalam Work Plan seluruh badan sektoral di tiga Pilar ASEAN,” tukas Menlu.

Kedua, dokumen Narasi ini adalah amunisi dalam menyampaikan informasi yang lebih baik lagi kepada publik mengenai ASEAN. Ia menambahkan bahwa dokumen ini akan berfungsi sebagai dasar dari relevansi ASEAN. “ASEAN awareness berkorelasi kuat dengan relevansi ASEAN. ASEAN akan menjadi tidak relevan apabila masyarakat tidak memahami manfaat ASEAN bagi mereka,” ujar Menlu.

Ketiga, ASEAN Identity harus digaungkan juga di luar kawasan. “ASEAN Identity akan memperkuat peran sentral dan strategis ASEAN dalam kerja sama dengan mitra eksternal ASEAN, termasuk dalam konteks ASEAN Outlook on the Indo-Pacific,” imbuh Menlu. Secara umum, Menlu sampaikan seluruh perwakilan badan sektoral ASEAN menyambut baik inisiatif Indonesia dalam menyusun dokumen NAI.

Sebagai informasi, dokumen NAI ini merupakan inisiatif Indonesia yang diusung pertama kalinya pada Keketuaan Indonesia di ASEAN Senior Officials’ Meeting for Culture and Arts (SOMCA)/ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts (AMCA) periode 2018-2020. Atas prakarsa Indonesia yang mendorong penyusunan Narasi ASEAN Identity secara formal pada tahun ini, dijadikan momentum bagi ASEAN untuk mencanangkan tahun 2020 sebagai “2020 Year of ASEAN Identity“.

Narasi ASEAN Identity ini telah melalui proses konsultasi baik di tataran Pilar Masyarakat Sosial Budaya ASEAN sendiri, maupun melalui proses konsultasi dengan ketiga Pilar Kerja Sama ASEAN. Narasi ini bahkan telah melalui konsultasi dengan Civil Society Organizations (CSOs)/masyarakat madani ASEAN.

Menurut rencana, dokumen Narasi ini akan diadopsi oleh ASEAN Leaders pada KTT ASEAN ke-37 pada bulan November 2020 mendatang di Vietnam. Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi, perwakilan dari seluruh Badan Sektoral ASEAN pada tiga Pilar ASEAN, perwakilan negara anggota ASEAN, dan perwakilan Badan Entitas terafiliasi dengan ASEAN. (Kemlu/EN)

Berita Terbaru