Mensesneg Minta PNS Baru di Istana Kepresidenan Tidak ‘Business as Usual’

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 26.790 Kali
Suasana pelantikan Calon ASN di Aula Serbaguna, Kementerian Sekretariat Negara (Foto:Humas/Rahmat)

Suasana pelantikan PNS di Aula Serbaguna, Kementerian Sekretariat Negara Senin (4/4) (Foto:Humas/Rahmat)

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengemukakan, walau tidak bertanggung jawab secara spesifik terhadap sektor tertentu, Istana memiliki posisi dan peran sentral dalam pemerintahan. Untuk itu, sebagai institusi yang dekat dengan Presiden, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Istana wajib menjadi contoh, baik dalam tata kelola government, dalam SDM (sumber daya manusia), dan sebagainya.

“Saya tidak mengatakan bahwa kita lebih berkuasa dari yang lain, sama sekali tidak. Tapi kita berada di dekat Presiden, kita berada di jantungnya Republik,” kata Mensesneg dalam sambutannya pada pelantikan 179 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi PNS di instansi-instansi lingkungan Istana Kepresidenan, di aula Gedung 3 Kemensetneg, Jakarta, Senin (4/4) pagi.

Mensesneg meminta kepada para CPNS yang telah dilantiknya menjadi PNS untuk bekerja keras, melakukan inovasi, tidak business as usual, serta kritis terhadap yang sehari-hari dihadapi untuk memperbaiki diri.

Mensesneg menegaskan, PNS di lingkungan Istana Kepresidenan memang bukan pilot yang mengurus perhubungan. “Kita bukan pilot yang mengurus perhubungan tetapi kita itu, saya ilustrasikan, kita itu seperti air traffic control,” ujarnya.

Mensesneg mengilustrasikan, PNS di lingkungan Istana Kepresidenan itu seperti menara pengawas yang mengatur lalu lintas udara, dalam hal ini menjadi menara pengawas terhadap segala hal, baik yang ke presiden maupun dari presiden.

“Bahkan juga, kaitannya dengan lembaga-lembaga negara, dan ini peran yang sangat sentral. Kalau tidak, bisa dibayangkan ketika traffic itu begitu padat, kecelakaan akan banyak terjadi dan kita bertanggung jawab jangan sampai terjadi kecelakaan,” tegas Pratikno.

Dalam kesempatan itu,  Mensesneg meminta para PNS memiliki kemampuan global kompetitif. Ia mengingatkan, pada era kompetisi saat ini, seorang PNS harus memiliki kemampuan global exposure.

Akses Modul

Menurut Pratikno, ia kini tengah membuat kebijakan pengembangan kapasitas SDM, dimulai dari 0 hari sampai tahun keempat hingga PNS tersebut memiliki jabatan struktural. Lewat dari 4 tahun, lanjut Pratikno, tidak diizinkan lagi mengajukan izin sekolah.

“Staf dengan masa kerja 0 sampai 4 tahun harus banyak waktu untuk belajar sendiri, mengembangkan diri, active learning. Arah kebijakan kita ke sana, kita sudah siapkan keretanya tinggal Anda mau ikut atau ditinggal kereta,” terang Pratikno.

Mensesneg menjelaskan, konsep ini akan dikerjakan secara online dan CPNS harus mengakses modul sendiri tanpa keterlibatan orang lain.

Ia menyampaikan, kelak, CPNS baru bisa mengikuti Pra Jabatan setelah mendapat sertifikasi dimana CPNS dinyatakan telah lulus uji kemampuan Bahasa Inggris, IT, dan Hukum Tata Negara.

Pelantikan 179 CPNS menjadi PNS itu dihadiri oleh pejabat eselon I, II, dan II instansi-instansi di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta.(FID/ES)

Berita Terbaru