MER-C Undang Presiden Jokowi Resmikan RS Indonesia di Gaza, Palestina
Seusai menerima pimpinan organisasi kemasyarakat (Ormas) Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi MER-C yang dipimpin Presidiumnya Jose Rizal Jurnalis, Sp.OT, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/6) siang.
Dalam pertemuan itu, delegasi MER-C melaporkan selesainya pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina, dan mengundang Presiden Jokowi untuk hadir dalam acara grand opening yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi yang mendalam atas rencana grand opening RS Indonesia di Gaza, Palestina, dalam waktu dekat, dan menilai pembangunan RS Indonesia itu merupakan wujud solidaritas rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina.
Presiden juga menyatakan komitmen pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait dan Perwakilan RI untuk memfasilitasi agar bantuan kepada rakyat Palestina bisa sampai ke tujuan, kata Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, yang mendampingi Presiden Jokowi saat menerima delegasi MER-C itu.
Pemerintah RI, lanjut Presiden Jokowi, sudah mengambil langkah-langkah konkret untuk mendukung perjuangan Palestina. Ini diwujudkan dalam bentuk antara lain pendirian Konsulat Kehormatan di Ramallah dan pembangunan Indonesia Cardiac Centre di RS Al Syifa di Gaza, tegas Presiden sebagaimana dikutip Teten Masduki dalam siaran persnya Rabu (17/6) siang.
Menangapi undangan agar Presiden Jokowi menghadiri peresmian dan grand-opening RS Indonesia, menurut Teten, Presiden masih akan melihat apakah dimungkinkan untuk menghadiri acara tersebut.
Terkait dengan rencana Grand-Opening RS Indonesia itu, Presiden Jokowi berpesan agar pihak MER-C perlu bersabar menunggu izin Pemerintah Mesir untuk memasuki Palestina melalui Rafah, untuk menghindari ditolaknya rombongan yang dapat menjadi pemberitaan negatif.
Presiden juga meminta pihak MER-C berhati-hati agar bantuan dimaksud tidak terkesan diterima oleh salah satu yayasan/organisasi/lembaga yang anggotanya berafiliasi dengan salah satu faksi tertentu di Palestina, kata Teten seraya menyebutkan, di antaranya memastikan manajemen rumah sakit yang nantinya akan mengelola RS Indonesia, yaitu RS Kamal Edwan, bukanlah RS yang berafiliasi/dimiliki oleh salah satu faksi di Palestina.
Soft Launching
Sementara itu Presidium MER-C Jose Rizal Jurnalis mengatakan, RS Indonesia di Gaza saat ini baru soft launching dengan maksud agar fasilitasnya bisa digunakan dan tidak mubasir.
Ia menyebutkan, peralatan yang diperlukan untuk rumah sakit tersebut saat ini sudah lengkap. Alat sudah lengkap rumah sakit sudah selesai dan sebagai tanda resminya kita minta bapak Presiden meresmikan, kata Jose Rizal.
RS Indonesia ini berdiri di atas lahan seluas 16.261 m2, dan rencananya RS ini akan dikhususkan untuk pelayanan traumatology dan bedah bagi masyarakat Palestina.
Menurut Jose Rizal, RS Indonesia itu memiliki kapasitas 100 tempat tidur, 4 kamar operasi, 10 bed ICU dilengkapi oleh peralatan yang modern seperti CT scan 128 slices, luas tanah 1.6 hektar, luas rumah sakit 10.000 km2, 2 lantai setengah basement bisa ekspansi ke atas 3 lantai lagi.
Ini hadiah. Hadiah dari rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina. Kenapa? Karena dananya dari rakyat Indonesia dan untuk rakyat Palestina, papar Jose Rizal.
Saat menerima delegasi MER-C itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM. Fachir, dan Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki.
Sementara anggota MER-C Yang hadir: Dr. Henry Hidayatullah ( pendiri dan presidium MER-C), Joserizal Jurnalis, Sp.OT (pendiri dan presidium MER-C), Ir. Farid Thalib (Ketua tim pembangunan RS Indonesia), Ahyahudin Sodri Ketua Tim pengadaan alat kesehatan RS Indonesia), dan Ir. Luly Larissa ( Ketua divisi penggalangan dana).
(Humas Setkab/ES)