Meski 134 Ribu Warga Mengungsi Karena Gunung Agung Berstatus Awas, Logistik Masih Aman

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 September 2017
Kategori: Nusantara
Dibaca: 11.441 Kali

Pengungsi G. AgungHingga Kamis (28/9) sore, jumlah warga yang mengungsi dari ancaman meletusnya Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, jumlah warga yang mengunsi sudah mencapai 134.229 jiwa, yang tersebar di 484 titik pengungsian yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali. Meski demikian, ketersediaan logistik mencukupi hingga satu bulan ke depan

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banyaknya jumlah pengungsi ini karena masyarakat yang tinggal di luar radius berbahaya pun ikut mengungsi. Sesungguhnya mereka tinggal di tempat yang aman. Namun karena sulitnya memahami dan mengetahui batas radius berbahaya di lapangan menyebabkan masyarakat ikut mengungsi.

Menurut Sutopo,  batas radius berbahaya yang ada di peta, tidak tampak di lapangan sehingga masyarakat sulit mengetahui posisi sebenarnya. Apalagi kenaikan status Awas ditetapkan malam hari, saat terjadi gempa yang beruntun dan ditambah beredarnya banyak informasi palsu (hoax) sehingga masyarakat yang tinggal di daerah aman pun ikut mengungsi.

“Ini adalah hal yang manusiawi dan sering ditemukan di tempat lain,” ujar Sutopo dalam siaran tertulisnya Jumat (29/9) pagi.

Secara rinci Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu mengemukakan, pengungsi sebanyak 134.229 jiwa tersebut berada di Kabupaten Badung 15 titik (5.879 jiwa), Kabupaten Bangli 30 titik (6.158 jiwa), Kabupaten Buleleng 26 titik (16.901 jiwa), Kota Denpasar 51 titik (11.036 jiwa), Kabupaten Gianyar 16 titik (12.084 jiwa), Kabupaten Jembrana 29 titik (420 jiwa), Kabupaten Karangasem 122 titik (49.575 jiwa), Kabupaten Klungkung 173 titik (27.395 jiwa), dan Kabupaten Tabanan  26 titik (4.851 jiwa).

Aktivitas vulkanik Gunung Agung sendiri, menurut Sutopo, masih tinggi. Tingginya gempa vulkanik menunjukkan masih berlangsungnya dorongan magma ke permukaan. “Pengamatan visual tanda-tanda erupsi belum tampak. Tidak dapat diprediksi pasti kapan Gunung Agung akan meletus, dan status tetap Awas (Level 4),” ungkap Sutopo.

Logistik Ditambah

Untuk memenuhi kebutuhan pengungsi yang terus bertambah,  Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho  mengemukakan, bahwa ketersediaan logistik mencukupi hingga satu bulan ke depan. “Bantuan terus berdatangan, baik bantuan dari pemerintah, pemda, dunia usaha dan masyarakat.,” ujarnya.

Distribusi bantuan ke pengungsi, lanjut Sutopo, juga berjalan dengan lancar. Jika ada beberapa titik pengungsian belum menerima bantuan, menurut dia, hal ini disebabkan pos pengungsi mandiri tersebut tidak melaporkan ke petugas.

Menurut Sutopo, bantuan masyarakat dan semua elemen di Bali luar biasa. Semua bergerak.
“Karakter masyarakat Bali yang suka gotong royong, saling menghargai, senang membantu dan rukun menyebabkan penanganan pengungsi berlangsung dengan lancar,” terangnya. (EN/Humas BNPB/ES)

Nusantara Terbaru