Miliki Potensi Besar, Presiden Jokowi Minta Taman Nasional Bunaken Dirawat dan Dijaga

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Juli 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 19.455 Kali
Presiden Jokowi berdiskusi dengan sejumlah pejabat saat menuju Taman Nasional Bunaken, di Manado, Sulawesi Utara. Jumat (5/7) pagi. (Foto: Setpres)

Presiden Jokowi berdiskusi dengan sejumlah pejabat saat menuju Taman Nasional Bunaken, di Manado, Sulawesi Utara. Jumat (5/7) pagi. (Foto: Setpres)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap potensi pariwisata Taman Nasional Bunaken yang dikenal memiliki keindahan bawah laut dan kaya akan keanekaragaman hayat harus terus dirawat dan dipelihara dengan baik, karena dapat menjadi salah satu kekuatan pariwisata terbesar di Sulawesi Utara di masa mendatang.

“Saya kira ini potensi yang sangat baik, tapi memang harus dirawat dan dijaga jangan sampai sampah plastik masuk ke sini. Dulu banyak, sekarang tadi saya lihat sudah (bersih) karena rutin dari pemerintah daerah selalu membersihkan sampah-sampah lautnya,” kata Presiden Jokowi saat bersama Ibu Negara Iriana meninjau Taman Nasional Bunaken, di Sulawesi Utara, Jumat (5/7) pagi.

Presiden dan rombongan bertolak menuju lokasi dari dermaga yang berada di area hotel tempat menginap dengan menaiki kapal Bunaken Crystal 7.

Setelah kurang lebih 45 menit perjalanan, rombongan tiba di Dermaga Bunaken dan berganti kapal khusus yang dilengkapi ruang bawah kapal untuk menuju laut lepas dan menikmati kecantikan ikan-ikan tropis serta terumbu karang yang eksotis di salah satu perairan di tempat dengan biodiversitas tertinggi di dunia.

Sadar akan potensi besar Taman Nasional Bunaken, pemerintah pusat langsung bergerak untuk menjadikan salah satu kawasan wisata tersebut lebih tertata dan terintegrasi.

Ke depan, destinasi wisata bawah laut tersebut diperkirakan akan jauh lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan, khususnya wisatawan asing, seiring dengan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata Sulawesi Utara oleh pemerintah sehingga memerlukan perencanaan yang matang.

Presiden Jokowi meninggalkan Pelabuhan Pelindo untuk menunju Taman Nasional Bunaken, di Manado, Sulut, Jumat (5/7) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi meninggalkan Pelabuhan Pelindo untuk menunju Taman Nasional Bunaken, di Manado, Sulut, Jumat (5/7) pagi. (Foto: Jay/Humas)

“Ini mau dibuat perencanaan dulu untuk membuat klaster-klaster sehingga penduduknya di sebelah mana jelas, tempat wisata di mana jelas, area konservasinya di mana juga jelas,” kata Kepala Negara.

Kawasan Taman Nasional Bunaken memang menjadi salah satu magnet pariwisata Provinsi Sulawesi Utara. Setiap tahunnya, pemerintah setempat menggelar Festival Pesona Bunaken yang selalu diminati wisatawan asing.

Terkait hal itu, Presiden menegaskan bahwa pihaknya berkejaran dengan waktu dan permintaan yang semakin meningkat dari para wisatawan. Untuk itu, pemerintah pusat berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi pengembangan pariwisata di Sulawesi Utara.

“Kita ke lapangan ingin mengejar itu. Kalau biasa-biasa saja kita mungkin enggak (upaya), tapi ini ada keadaan luar biasa yang turis ingin masuk dan kita harus menyiapkan,” ujar Presiden Jokowi.

Pembenahan dan pengembangan serupa, lanjut Presiden, juga akan dilakukan di destinasi wisata yang ada di provinsi lain yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih jauh.

Dalam beberapa waktu mendatang, Presiden berencana untuk mulai turun ke destinasi lain, salah satunya Labuan Bajo yang ada di NTT, untuk turut memberikan dukungan bagi pemerintah setempat dalam mengembangkan potensi pariwisata yang berdampak pada perekonomian daerah.

“Artinya anggaran yang kita gunakan ini harus memberikan dampak pertumbuhan ekonomi kepada masyarakat. Kita mulai ke sana. Jadi infrastruktur itu betul-betul memberikan dampak terhadap investasi dan dampak kepada masyarakat,” imbuhnya.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam peninjauan ini, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. (HIM/JAY/ES)

Berita Terbaru