Minta Keluarga Tenang, Presiden Jokowi Perintahkan Operasi Pencarian Korban Lion Air JT610
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mendapatkan laporan dari Menteri Perhubungan terkait dengan musibah pesawat Lion Air JT 610 dari Jakarta menuju ke Pangkal Pinang, Senin (29/10) pagi.
Segera setelah menerima laporan tersebut, menurut Presiden, dirinya langsung memerintahkan kepada Kepala Basarnas yang dibantu oleh TNI dan Polri untuk segera melakukan operasi pencarian dan pertolongan secepat-cepatnya kepada korban.
Kita melakukan upaya yang terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan korban, dan saya terus berdoa dan berharap korban akan segera ditemukan, kata Presiden Jokowi dalam pernyataannya, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Senin (29/10) siang.
Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengaku merasakan kerisauan yang mendalam dari seluruh keluarga korban. Namun, Presiden berharap para keluarga korban bisa tenang menunggu TIM SAR yang sekarang ini sedang bekerja keras di lokasi kejadian.
Menurut Presiden, dirinya juga telah memerintahkan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa ini, dan segera menyampaikan hasil penyelidikannya secepat-cepatnya.
Sekali lagi kita masih fokus pada pencarian dan penyelamatan korban. Mohon doa dan dukungan dari kita semuanya, tutur Presiden Jokowi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya pesawat Boeing 737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik maskapai Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta, Banten, menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung (Babel), semula dilaporkan telah hilang kontak pada Senin (29/10) sekitar pukul 06.33 WIB.
Namun Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menemukan puing-puing pesawat penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 itu, yang jatuh di perairan utara Karawang, Jawa Barat, dengan kedalaman 30-35 meter. (DNS/OJI/ES)