“Mudah-mudahan Kompolnas Bekerja Sama Baik dengan Polri”

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Mei 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 32.893 Kali
Menko Polhukam dan Menkumham saat dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta (13/5). (Foto: Humas/Rahmat).

Menko Polhukam dan Menkumham saat dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta (13/5). (Foto: Humas/Rahmat).

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly, yang baru dilantik sebagai anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mewakili pemerintah masa bakti 2016–2020 mengatakan, Kompolnas yang lama kadang-kadang ada ketegangan antara Polri.

“Sekarang kita akan coba bekerja sama dengan baik dalam pengawasan kepada kinerja Polri, membahas kebijakan dengan Polri seperti apa, memberi masukan-masukan kepada Polri, supaya tugas dan tanggung jawab Polri semakin baik,” kata Yasonna kepada wartawan, usai dilantik sebagai anggota Kompolnas, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/5)sore.

Apa yang bisa….? “Ya  kita akan, apa ya, bekerja sama dengan baik lah, dengan apa? Tetapi tetap profesional mengandalkan pengawasan, ya kita memberikan yang terbaik. Jangan lagi seperti Tom and Jerry lah gitu,” jawab Yasonna.

Secara terpisah anggota Kompolnas yang mewakili tokoh masyarakat Poengky Indarti, S.H., LL.M berharap antara Kompolnas dengan Polri terjadi sinergi yang baik. Ia menyebutkan, sesuai Peraturan Presiden, tugas Kompolnas adalah memberikan masukan-masukan, saran-saran kepada Presiden tentang berbagai macam untuk kemajuan Polri ke depan.

Sudah langsung kerja belum sih nanti ? “Setelah tgl 19 ya, karena Keppres kita kan tanggal 19, berlaku tanggal 19  Mei 2016,” kata Poengky.

Mengenai ketidakhadiran Mendagri Tjahjo Kumolo dalam acara pelantikan anggota Kompolnas 2016–2020, Poengky tidak mempermasalahkannya. Menurut Poengky, bagi yang berhalangan itu kalau berdasarkan Perpresnya akan disumpah oleh Ketua Kompolnas, Luhut B. Pandjaitan.

Hal apa yang pertama akan dilakukan Kompolnas? “Kita akan rapat dulu.  Ini masing-masing dari latar belakang yang berbeda-beda jadi ada dari tokoh masyarakat, tokoh, pakar-pakar kepolisian. Jadi nanti kami akan duduk bersama dan ini melihat bersama kira-kira apa yang bisa kita lakukan dalam waktu dekat,” pungkas Poengky. (DNA/ES)

Berita Terbaru