Mudik Lebaran 2019: Strategi Antisipasi Kepadatan di Pintu Tol Brebes Barat Disiapkan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 Mei 2019
Kategori: Nusantara
Dibaca: 2.788 Kali
Menhub Budi K. Sumadi menjawab wartawan usai meninjau Gerbang Tol Brebes, di Kab. Brebes, Jateng, Minggu 19/5). (Foto: Humas Kemenhub)

Menhub Budi K. Sumadi menjawab wartawan usai meninjau Gerbang Tol Brebes, di Kab. Brebes, Jateng, Minggu 19/5). (Foto: Humas Kemenhub)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempersiapkan strategi pengaturan lalu lintas telah disiapkan untuk mengantisipasi kepadatan arus kendaraan di jalan tol Brebes Barat kilometer 263 yang menjadi titik terakhir penerapan satu arah (one way) pada masa mudik lebaran 2019.

“Nanti Brebes Barat menjadi titik terakhir penerapan satu arah (one way) menjadi dua arah sampai ke arah Semarang. Ini menjadi titik pertemuan antara kendaraan dari arah Jakarta dan dari arah timur. Kami bersama Kepolisian dan Jasa Marga telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kepadatan,” kata Menteri Perhubungan (Menhub( Budi Karya Sumadi saat meninjau Gerbang tol (GT) Brebes Barat, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (19/5).

Usai meninjau Gerbang Tol Cikarang Utama, Cikampek Utama serta Kalihurip Utama Menteri Perhubungan kembali melanjutkan peninjauan hingga ke titik akhir pemberlakuan sistem one way pada arus mudik yaitu di GT Brebes Barat.

Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani, memperkirakan jumlah kendaraan yang akan menuju ke arah Jawa Tengah akan semakin berkurang , karena banyak yang sudah keluar dari GT Ciperna kilometer 205, GT Pejagan kilometer 248 dan beberapa gerbang tol lainnya yang berada sebelum GT Brebes Barat. Sehingga jumlah kendaraan yang akan keluar dari GT Brebes Barat diperkirakan akan sudah jauh berkurang.

Namun begitu, PT Jasa Marga akan tetap mengatur arus agar tidak terjadi kekacauan pada titik pertemuan kendaraan dari arah barat dan timur. Salah satu peraturan yang diterapkan agar tidak terjadi kepadatan pada titik Brebes Barat adalah dengan mengatur jalur khusus untuk kendaraan besar dan kecil mulai dari ruas tol Cikarang Utama.

Untuk kendaraan besar, pengendara harus melalui jalur A (arah ke Timur Jawa). Sedangkan untuk pengendara dengan kendaraan kecil dapat melalui kedua jalur baik jalur A dan jalur B (arah ke Jakarta).

“Kami sudah membahas bersama dengan Kapolres dan pengelola Pejagan Pemalang Toll Road, dan bahkan sudah dilakukan simulasi. Jadi diharapkan tidak akan terjadi kekacauan karena penumpukan disana, dengan catatan mulai dari Cikarang Utama kendaraan besar harus di jalur A saja, tidak boleh ambil jalur B. Sementara kendaraan kecil boleh di jalur A dan B,” jelas Desi.

Sementara Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyampaikan bahwa untuk arus mudik lebaran tahun ini ke arah Jawa Tengah akan banyak di dominasi oleh pemudik yang menuju ke arah Semarang, Kartasura, dan Tegal.

“Hasil survei kemarin di Jateng itu paling banyak keluar ke arah Semarang, yang kedua ke Kartasura, dan ketiga Tegal. Itu paling banyak,” ujar Budi Setiyadi.

Dalam kesempatan ini, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi juga mengimbau agar para pemudik yang akan menuju Kabupaten Banyumas, Cilacap, Wonosobo, Banjarnegara serta Temanggung menggunakan alternatif lain selain keluar dari Gerbang Tol Pejagan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan pada GT Pejagan.

“Saya ingin menyampaikan, sebetulnya banyak masyarakat yang turun di Pejagan itu kan banyak masyarakat dari Kab. Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung sebagian besar disitu. Sekarang sudah ada begitu banyak pintu tol, bisa melalui Brebes Barat, Brebes Timur, Adiwerna kemudian Gandulan juga bisa. Kita harapkan masyarakat supaya bisa memilih jalan keluarnya jangan tertumpu semua ke Pejagan,” pinta Budi. (Humas Kemenhub/ES)

 

Nusantara Terbaru