Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, 19 Agustus 2023.

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Agustus 2023
Kategori: Sambutan
Dibaca: 1.454 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Muktamar XXIII IPM, 19 Agustus 2023

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Asyhadu alla ilaaha Illallah wahdahulaa syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warasuluh, alladzi la nabiyah ba’da.

Yang saya hormati Menteri Pemuda dan Olahraga yang hadir bersama saya pagi hari ini;
Yang saya hormati Panglima TNI;
Yang saya hormati Gubernur Sumatra Utara beserta para wali kota dan bupati yang hadir;
Yang saya hormati Ketua Umum PP Muhammadiyah, Bapak Profesor Kiai Haji Haedar Nashir beserta seluruh jajaran dan keluarga besar Muhammadiyah;
Yang saya hormati Ketua Umum Aisyiyah beserta seluruh jajaran yang hadir;
Yang saya hormati Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah beserta seluruh jajaran pengurus, seluruh kader IPM dari Sabang sampai Merauke yang saya banggakan, yang saya cintai;
Bapak-Ibu hadirin dan undangan yang berbahagia;
Oh ya, hadir juga bersama kita Ketua Komisi I DPR RI Ibu Meutya Hafid.

Saya ingat terakhir kita bertemu langsung, saya bertemu langsung dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah itu di tahun 2008, seingat saya di Sidoarjo saat muktamar ke 21 IPM. Jadi kalau sudah berapa, hampir 4-5 tahun ini baru bertemu, alhamdulillah bisa mengobati kangen saya terhadap IPM. Maka begitu ada undangan, begitu ada undangan dari IPM akan muktamar, Mas Nashir Efendi datang ke Istana menyampaikan akan muktamar di hari ini, saya atur-atur waktu. Harusnya hari ini saya berangkat ke Afrika, tapi karena ada Muktamar ke-23 Ikatan Pelajar Muhammadiyah, berangkatnya saya undur besok. Dan, bukan dari Jakarta berangkatnya, nanti saya langsung dari Medan. Sekali lagi, saya datang karena kangen bertemu dengan Saudara-saudara sekalian. Saya senang, jujur saya sampaikan saya senang.

Saudara-saudara peserta muktamar yang berbahagia,
Zaman sekarang ini adalah zamannya anak muda. Zaman sekarang ini, sekali lagi, adalah zamannya anak muda, zamannya generasi Y (Gen Y), generasi Z (Gen Z), dan generasi Alfa. Zamannya saudara-saudara sekalian, bukan zamannya saya lagi. Saya ini termasuk generasi lawas, sehingga sudah berbeda generasi. Cara melihatnya itu gampang, sangat gampang, sangat mudah. Kalau lihat HP sudah dijauhkan seperti ini, kelihatan. Ini generasi dari mana, kelihatan.

Memang dunia saat ini dilanda disrupsi teknologi, utamanya teknologi digital. Apa-apa serba digital. Mau lihat menu di restoran, digital lewat QR code. Mau belanja, juga digital lewat marketplace. Mau pesan kendaraan, juga lewat digital lewat aplikasi. Mau bayar, juga lewat digital, yaitu lewat QRIS. Makanya, yang namanya smartphone, yang namanya HP itu jadi sangat penting saat ini.

Kalau orang dulu, kalau pergi enggak bawa dompet itu bisa panik, bisa bingung, dan mesti pulang kembali kalau ketinggalan ambil dompetnya. Tapi kalau anak-anak muda sekarang, ke mana-mana bawanya cuma satu, smartphone/HP, all in one.

Belum lagi saat ini berkembang pesat teknologi kecerdasan buatan, artificial intelligence dan dipercanggih lagi dengan generative artificial intelligence. Contohnya, saya kira kita semua tahu, ChatGPT. Kita tanya apapun, dia bisa jawab. Bisa disuruh melakukan analisis, bisa. Bisa disuruh menyiapkan materi, dia bisa. Ngerjain tugas, ngerjain makalah, ngerjain skripsi, dia bisa.

Nah, saya ingin tahu di sini siapa pengguna ChatGPT buat mengerjakan tugas, mengerjakan paper, angkat jari. Siapa? Yang angka jari tadi, bisa maju ke depan. Tapi sebentar, ada pertanyaannya. Pertanyaannya. Jangan maju ke depan, maju ke depan kalau bisa menjawab pertanyaan ini. Jauh di mata dekat di hati, apakah itu? Maju ke depan satu orang. Ya, dua orang boleh, yang satu juga. Dua orang tadi yang lari boleh, dua orang, dua orang. Ya, silakan.

Sekali lagi saya ingin menanyakan, tolong dijawab. Jauh di mata dekat di hati, apakah itu?

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 1)
Kalau saya sih, Pak, saya enggak tahu ini, Pak. Tapi yang saya tahu, yang jauh di mata dekat di hati itu Allah Swt., dan bagi saya Presiden yang jauh di mata hari ini dekat di saya itu Bapak Presiden Joko Widodo yang keren sekali. Luar biasa, terima kasih, Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Silakan, jauh di mata dekat di hati?

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 2)
Yang pertama, mungkin jauh di mata dekat di hati itu bagi saya Allah Swt. Kemudian yang kedua, orang tua saya. Yang ketiga, hari ini Pak Jokowi karena ada di samping saya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi yang saya siapkan jawabannya bukan itu sebetulnya. Kalau yang ini tadi jawaban-jawaban serius, pertanyaannya itu tidak serius. Jauh di mata dekat di hati, jawabannya benar betul, benar betul, tapi bukan itu yang saya maksud. Ada yang tahu? Bukan hal yang serius ini. Jauh di mata dekat di hati, apakah itu? Silakan, langsung dijawab.

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 3)
Yang jauh di mata dekat di hati itu, Pak, itu kerinduan, Pak. Rindu, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kerinduan?

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 3)
Rindu.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini semakin jauh ini. Ini sangat. Siapa namanya?

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 3)
Adli. Adli, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Adli ini sangat romantis sekali ini Adli ini. Bukan itu. Jauh di mata dekat di hati, silakan satu lagi. Silakan, ya maju. Silakan langsung jawab, jauh di mata dekat di hati, apakah itu.

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 4)
Ee, begini, jadi jawaban saya tidak jauh-jauh ya, yang kita ada di sini kita itu ada di IPM. Jadi menurut saya yang jauh di mata dekat di hati itu adalah itu organisasi kita yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Jadi IPM kita, kebanggaan kita, organisasi pelajar terbesar, terbaik.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah? Jadi jauh di mata dekat di hati itu IPM?

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 4)
Iya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, benar. Untuk seluruh keluarga besar IPM betul jawabannya, tapi untuk saya bukan itu. Silakan kembali ke tempat, sudah. Ya, terima kasih, terima kasih. Sudah, ya, sudah, terima kasih. Tadi yang terakhir menyampaikan, “Pak, nama saya Makruf Amin.”

Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Memang semua yang serba digital ini membuat generasi muda lebih unggul. Karena memang tumbuh di era digital, dari awal sudah native digital. Oleh karena itu, pesan saya, pelajari, kuasai, dan kembangkan. Dan, manfaatkan semuanya untuk kesejahteraan umat, sehingga saudara-saudara bisa menjadi generasi tangguh yang bukan hanya menguasai iptek, tapi juga memiliki budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik, serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan. Tidak ada gunanya nilai sekolah 10, enggak ada gunanya kalau moralnya nol, kalau budi pekertinya tidak baik. Setuju?

Oleh karena itu, saya harapkan Pelajar Muhammadiyah dapat menjadi teladan, menjadi generasi muda muslim yang berkemajuan, yang penguasaan ipteknya hebat, sekaligus memiliki moral, memiliki budi pekerti, memiliki mental juga yang hebat. Buat saya, itulah sosok pelajar Muhammadiyah idaman.

Yang terakhir, saya ingin bertanya lagi, moga-moga ini ada yang jawab. Kalau yang bisa jawab, saya beri sepeda. Yang di atas enggak apa-apa, maju juga enggak apa-apa. Coba didengarkan. Rambut putih, rambut putih namanya uban. Rambut merah namanya pirang. Kalau rambut hijau, namanya apa? Itu yang lari, sini satu saja, sini. Lari dari atas tadi, silakan. Rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, kalau rambut hijau namanya apa? Silakan jawab. Nama dulu, nama.

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 5)
Oke. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wa’alaikumsalam, dikenalkan namanya.

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 5)
IPM, jaya. IPM, jaya. IPM, jaya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Jangan pidato, lho. Namanya.

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 5)
Oke, perkenalkan nama saya Aryo Prasetyo. Saya asli Depok.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Siapa?

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 5)
Aryo Prasetyo, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Aryo Prasetyo, dari Depok.

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 5)
Saya dari Depok. Cuma saya sekarang lagi apa namanya merantau, eh bukan merantau, lagi di Bangka Belitung dan saya adalah perwakilan dari PD IPM Kota Pangkalpinang. Langsung jawab boleh, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Jawab. Ini didengarkan dulu, langsung jawab. Rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, kalau rambut hijau namanya apa?

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 5)
Rambutan belum matang, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dapat sepeda. Silakan.

Peserta Muktamar IPM (Perwakilan 5)
Terima kasih, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Selamat bermuktamar kepada seluruh peserta muktamar. Dan, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini secara resmi saya buka Muktamar ke-23 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Tahun 2023.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru