Mulai 1 Januari 2014, Pemerintah Beri Jaminan Kesehatan 140 Juta Peserta BPJS

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Oktober 2013
Kategori: Kawal APBN
Dibaca: 9.752 Kali

loncing_bpjsPresiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, perubahan PT Asuransi Kesehatan (Askes) menjadi  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dilakukan untuk mempercepat terselenggaranya sistem jaminan sosial yang bersifat nasional bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Melalui BPJS Kesehatan, pemerintah ingin memberikan jaminan yang lebih luas lagi bagi terpenuhinya kebutuhan kesehatan,” kata Presiden SBY saat mencanangkan BPJS di Sekolah Pembentukan Perwira (SETUKPA) Jalan Bhayangkara, Kecamatan Gunung Puyuh, Sukabumi, Jabar, Senin (21/10).

Presiden menegaskan, dengan kehadiran BPJS Kesehatan, maka mulai 1 Januari 2014, pemerintah akan memberikan pelayanan kepada 140 juta peserta, antara lain untuk 86,4 juta jiwa kepesertaan Jamkesmas, 11 juta jiwa untuk Jamkesda, 16 juta peserta Askes, 7 juta peserta Jamsostek, dan 1,2 juta peserta unsur TNI dan Polri.

Pada tahap kedua tanggal 1 Januari 2019, seluruh rakyat Indonesia akan secara otomatis menjadi peserta BPJS Kesehatan. “Tolong diingatkan Presiden yang akan datang, jangan lupa 1 Januari 2019 kita sudah mendapatkan bantuan jaminan kesehatan,” pesan Kepala Negara.

Presiden menginstruksikan untuk memastikan suksesnya operasional BPJS kesehatan tanggal 1 Januari 2014 mendatang, yang sudah tinggal 2 (dua) bulan.  “Kalau pelu bikin Posko bekerja siang dan malam, sehingga tanggal 1 Januari, apa yang kita rencanakan bisa dilaksanakan,” ujar Presiden SBY.

Kepala Negara juga  meminta agar dioptimalkan jaminan kesehatan bagi peserta Askes, Jamsostek, Asabri, Jamkesmas, dan Jamkesda. “Pastikan proses transisi menuju BPJS Kesehatan berlangsung lancar dan tidak menghambat layanan kesehatan yang berkualitas,” perintah Kepala Negara.

Presiden mengajak semua pihak bekerja keras untuk mencapai target pemenuhan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat tahun 2019 mendatang. “Secara khusus saya berpesan agar meningkatkan memberikan layanan kesehatan yang profesional, santun, tanggap, informatif, dan bermartabat,” pinta Presiden sembari mengajak semua pihak terkait untuk memberikan perluasan pelayanan kesehatan yang makin merata, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat.

Jangan Berobat ke Luar Negeri

Dalam kesempatan pencanangan itu, Presiden SBY mengatakan, pembangunan sektor kesehatan merupakan salah satu prioritas penting dalam agenda pembangunan nasional. Pemerintah ingin masyarakat di seluruh tanah air dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.

“Pemerintah terus memperbaiki dan menyempurnakan pengelolaan jaminan kesehatan untuk memberikan kemudakan akses bagi masyarakat dalam memperoleh manfaat dari jaminan pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,” ujar Presiden SBY.

Perbaikan dan layanan kesehatan, lanjut Presiden, disinergikan dengan perkembangan kependudukan, kemajuan Iptek, kelestarian lingkungan hingga pembinaan budaya dan paradigma hidup sehat di kalangan  masyarakat.

“Melalui reformasi kesehatan, kita ingin membangun rakyat Indonesia yang bukan hanya sehat fisik tapi juga sehat jiwanya agar dapat menjadi bangsa yang kuat, tangguh dan cerdas,” tegas Presiden SBY.

Adapun kemitraan dengan BUMN dan kalangan dunia usaha, menurut Presiden SBY, akan diperluas kerjasamanya dalam penyediaan sarana dan fasilitas, serta jaminan kesehatan dalam jumlah yang mencukupi.

Ditegaskan Presiden, melalui kemitraan pemerintah dengan BUMN dan kalangan dunia usaha, pemerintah akan memperbanyak pembangunan mulai Puskaesmas, Posyandu, dan sarana kesehatan lainnya, terutama di daerah rawan bencana, terpencil dan pulau terdepan, hingga pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di kota-kota besar.

“Saya menyeru kepada rakyat yang tergolong mampu dan kaya, ketika di negeri sendiri sudah bisa dibangun rumah sakit bertaraf internasional, jangan sedikit-sedikit berobat ke luar negeri,” seru SBY.

Pada awal sambutannya, Presiden SBY atas nama negara dan pemerintah mengucapkan terima kasih atas peran dan pengabdian PT Askes selama 5 (lima) dekade. “Badan usaha ini telah secara sungguh-sungguh ikut memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di seluruh tanah air,” ungkap Presiden.

Ia menyebutkan, sejarah mencatat sejak didirikan tanggal 15 Juli 1968, PT Askes berperan besar dalam memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan, utamanya bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), penerima pensiun, veteran perintis kemerdekaan beserta keluarganya, bahkan badan usaha dan masyarakat umum. Selama 20 tahun terakhir ini, lanjut Presiden, PT Askes telah menunjukkan kinerja yang baik.

Acara pencanangan BPJS Kesehatan itu juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Menteri Keuangan M Chatib Basri, dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

(Humas Setkab/ES)

Kawal APBN Terbaru