Mulai 15 Mei, Presiden Jokowi Akan Lakukan Kunjungan ke Korsel dan Rusia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai 15 Mei mendatang dijadwalkan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan (Korsel) dan kunjungan kerja ke Rusia.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan, Presiden dan rombongan akan berangkat ke luar negeri dari Bali, setelah sebelumnya menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.
Ditambahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta (10/5), kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan untuk memenuhi undangan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye.
Sifat kunjungan adalah kunjungan kenegaraan, dan beberapa hal yang akan dibahas adalah tentunya bahwa Korea Selatan adalah salah satu mitra utama Indonesia di bidang perdagangan, investasi, dan juga pariwisata dan Korea Selatan akan dijadikan mitra Indonesia untuk akselerasi industrialisasi, ujar Menlu didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Program yang akan dilakukan Presiden Jokowi di Seoul, lanjut Menlu, selain melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Park Geun-hye, juga akan melakukan pertemuan bisnis.
Pertemuan bisnis ini ada tiga cabang yaitu yang pertama adalah forum bisnis, kemudian yang kedua adalah one on one, sementara yang ketiga dalam bentuk business luncheon round table discussion dengan sekitar 20 pengusaha terbesar yang ada di Korea Selatan, papar Menlu kepada wartawan.
Selain itu, kata Retno Marsudi, Presiden juga akan memberikan keynote speech di ASIAN Leadership Conference, satu forum yang sangat besar sekali.
Presiden diminta untuk memberikan keynote speech yang bertema Leadership and Innovation, ujar Menlu.
Rusia
Usai rangkaian kegiatan di Korsel, pada tanggal 18 Mei, Presiden Jokowi akan bergerak menuju Sochi, Rusia untuk melakukan dua hal utama.
Pertama, kata Menlu, adalah dalam rangka kunjungan kerja bilateral, dan akan dilakukan pertemuan bilateral tanggal 18 Mei malam, dan kemudian untuk menghadiri KTT ASEAN-Rusia.
“KTT ASEAN-Rusia adalah sekaligus untuk memperingati 20 tahun kemitraan ASEAN dan Rusia,” jelas Menlu.
Retno Marsudi menambahkan, dalam kunjungan Presiden baik ke Korea Selatan maupun ke Rusia, tentunya ada beberapa draf notakesepahaman (MoU) sebagai hasil dari kunjungan yang saat ini masih sedang dinegosiasikan.
“Di sektor bisnis juga beberapa business deal, juga sedang coba dimatangkan dan pada saat ini kami belum bisa menyampaikan mengenai jumlah dan sebagainya karena pematangan sedang dilakukan,” pungkas Menlu. (DID/FID/ES)