Mundur Dari BPIP Karena Alasan Pribadi, Presiden Jokowi Apresiasi Yudi Latif

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Juni 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 10.419 Kali
Presiden Jokowi menjawab wartawan usai menghadiri buka puasa bersama di rumah dinas Ketua MPR, Jalan Widya Chandra IV Nomor 16, Jakarta Selatan, Jumat (8/6) petang. (Foto: Setpres)

Presiden Jokowi menjawab wartawan usai menghadiri buka puasa bersama di rumah dinas Ketua MPR, Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (8/6) petang. (Foto: Setpres)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras dan integritas Yudi Latif saat mempersiapkan dan memproses pembentukan Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Saya sangat menghargai upaya-upaya yang telah disiapkan dan proses-proses pembentukan UKP-PIP pindah ke BPIP. Saya kira kerja keras dan integritas Pak Yudi Latif tidak perlu diragukan lagi,” kata Presiden Jokowi usai menghadiri acara buka puasa bersama dengan pimpinan dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di rumah dinas Ketua MPR, Jalan Widya Chandra IV Nomor 16, Jakarta Selatan, Jumat (8/6) petang.

Presiden mengakui pagi tadi dirinya telah menerima surat pengunduran diri Yudi Latif dari jabatannya selaku Kepala BPIP karena alasan pribadi dan urusan keluarga.

“Tadi dalam surat juga disampaikan bahwa karena ada urusan pribadi urusan keluarga yang harus lebih diberikan perhatian jadi beliau mengundurkan diri,” ungkap Presiden Jokowi.

Mengenai calon pengganti Yudi Latif sebagai Kepala BPIP, Presiden mengatakan masih terlalu dini.

Wong baru tadi pagi,” ucapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Yudi Latif pada Kamis (7/6) kemarin telah mengirimkan surat pengunduran dirinya selaku Kepala BPIP kepada Presiden Jokowi. Surat pengunduran diri itu di-CC-kan kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan Sekretaris Kabinet (Seskab).

Dalam fanpage facebook-nya yang diunggahnya Jumat (8/6) pagi, Yudi Latif mengatakan, bahwa transformasi dari UKP-PIP menjadi BPIP membawa perubahan besar pada struktur organisasi, peran, dan fungsi lembaga, juga dalam relasi antara Dewan Pengarah dan Pelaksana.

Semuanya itu, tulis Yudi, memerlukan tipe kecakapan, kepribadian serta perhatian dan tanggung jawab yang berbeda.

“Saya merasa, perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Harus ada daun-daun yang gugur demi memberi kesempatan bagi tunas-tunas baru untuk bangkit. Sekarang, manakala proses transisi kelembagaan menuju BPIP hampir tuntas, adalah momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan,” tulis Yudi. (BPMI Setpres/ES)

 

Berita Terbaru