Musibah Trigana Di Papua, Presiden Jokowi Minta Jangan Ada Spekulasi Informasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memantau perkembangan pencairan pesawat Trigana ATR 42 dalam perjalanan Bandara Setani, Jayapura, menuju Pelabuhan Oksibil, yang dilaporkan jatuh menabrak Gunung Tangok di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Minggu (16/8) kemarin.
Kepada wartawan di Istana Merdeka, Senin (17/8) petang, Presiden Jokowi mengatakan, perkembangan terakhir yang diterimanya pada Senin (17/8) ini tim pencari yang terdiri Badan SAR Nasional (Basarnas), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), TNI-Polri, tim Trigana, dan relawan setempat, belum bisa mencapai lokasi jatuhnya pesawat.
Meski begitu tim darat yang terdiri dai 50 orang lebih terus bergerak, sementara tim pencari dari udara sementara dihentikan sambil menunggu cuaca membaik.
“Baru saja saya dapat laporan bahwa tim evakuasi darat sebetulnya sudah mendekati titik yang diperkirakan, kurang lebih empat kilometer, tapi karena hari telah malam dan juga karena cuaca akan dilanjutkan besok pagi,” kata Jokowi seraya berharap besok tim evakuasi bisa semakin mendekati titik tempat kejadian perkara karena juga telah disiapkan helipad.
Presiden berharap tidak ada spekulasi apa pun yang disebarkanluaskan, kecuali informasi dari otoritas yang saya tunjuk. “Ini demi menghindari kesimpangsiuran informasi, ujarnya.
Presiden Jokowi meminta masyarakat agar memberikan kesempata tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bekerja menyelidiki dan mengambil kesimpulan tentang penyebab terjadinya kecelakaan.
Presiden juga tidak lupa meminta Kementerian Perhubungan sebagai regulator penerbangan untuk terus memperbaiki sistem pengawasan, keselamatan dan kualitas penerbangan agar kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Sekali lagi, saya menyataka berduka atas musibah kecelakaan ini. Kita doakan yang terbaik bagi kru da para penumpang, tutur Presiden Jokowi.
Pesawat Trigana Air ATR 42 dengan nomor registrasi PK-YRN itu lepas landas dari Bandara Sentani Jayapura pukul 14.22 WIT dengan waktu tiba diperkirakan di Oksibil 15.04 WIT. Namun pesawat yang mengangkut 49 penumpang dengan 5 awak pesawat itu dilaporkan hilang kontak sejak pukul 15.00 WIT.
(Tim Komunikasi Presiden/ES)