Negara Kepulauan dan Pulau Sepakat Perkuat Kerja Sama dengan Prinsip Solidaritas dan Inklusivitas

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Oktober 2023
Kategori: Berita
Dibaca: 916 Kali

Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar memberikan keterangan pers usai Penutupan KTT AIS Forum 2023, di BNDCC, Bali, Rabu (11/10/2023). (Foto: BPMI Setpres)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum merupakan salah satu komitmen Indonesia bekerja sama di level yang lebih tinggi untuk melakukan langkah konkret dalam menangani isu kawasan dan dunia. Selain itu, KTT AIS Forum juga menjadi wadah untuk terus menyuarakan kepentingan negara berkembang dan negara kepulauan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Rabu (11/10/2023).

“Pelaksanaan KTT AIS ini merupakan salah satu komitmen Indonesia untuk bekerja sama di level yang lebih tinggi, menjadi organisasi internasional dalam melakukan langkah-langkah konkret untuk penanganan isu kawasan dan isu dunia,” ujar Presiden.

Kepala Negara mengungkapkan, di dalam pertemuan tersebut negara kepulauan dan negara pulau yang hadir sepakat untuk memperkuat kolaborasi dengan berlandaskan prinsip solidaritas kesetaraan dan inklusivitas. Presiden meyakini, negara berkembang dan negara kepulauan memiliki hak yang sama untuk maju dan melakukan pembangunan.

“Kolaborasi dan kesatuan negara kepulauan dan negara pulau sangat dibutuhkan untuk dapat tumbuh bersama dan mengatasi beragam tantangan-tantangan yang ada,” ujarnya.

Presiden Jokowi pun menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi garda terdepan dalam mendukung AIS Forum sebagai bentuk dari kerja sama yang inklusif. Selain itu, Indonesia juga berkomitmen menyiapkan dana hibah yang dapat dimanfaatkan oleh negara kepulauan dan pulau.

“Indonesia juga berkomitmen menyiapkan dana hibah untuk dimanfaatkan, terutama dalam mengatasi perubahan iklim dan pengembangan inovasi biru, dan tata kelola laut yang berkelanjutan,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa berbagai kerja sama dari AIS Forum telah memberikan manfaat yang konkret termasuk bagi masyarakat di pesisir. Presiden menyebut sejumlah manfaat konkret tersebut mulai dari pendidikan, riset, digitalisasi, hingga manfaat strategis dalam pelestarian lingkungan.

“Melalui pemberian beasiswa, pendanaan riset bersama, pengembangan AIS blue startup hub, pelatihan digitalisasi UMKM, pengembangan pendanaan inovatif. Selain itu, juga memberikan manfaat strategis terkait dengan penghitungan karbon laut dan pelestarian hutan bakau,” kata Presiden Jokowi.

Terakhir, Presiden menekankan bahwa kesatuan dan kolaborasi antara negara kepulauan dan pulau merupakan kunci kemajuan dalam menghadapi tantangan global saat ini.

“Bagi Indonesia laut bukan pemisah, tapi laut justru sebagai pemersatu. Laut justru sebagai perekat dan penghubung. Oleh sebab itu, di Forum AIS Indonesia mengajak seluruh negara yang hadir untuk tetap menjaga kesatuan dan kolaborasi walaupun di tengah dunia yang terbelah karena kolaborasi adalah kunci kemajuan,” ucapnya.

Saat memberikan keterangan pers, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Lur Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. (FID/UN)

Berita Terbaru