Nongsa Digital Park dan Kawasan Industri Kendal Akan Segera Jadi KEK

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Oktober 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 1.053 Kali

Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers di Hotel Sangri-la, Singapura, Selasa (9/10) sore. (Foto: ANGGUN/Humas)

Pemerintah merencanakan akan segera menjadikan Nongsa Digital Park di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), dan Kawasan Industri Kendal, di Kendal, Jawa Tengah, sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, dengan berubah menjadi KEK maka Nongsa Digital Park fasilitasnya menjadi lebih baik dan minat investasi di situ juga mestinya lebih banyak.

“Sebagai Digital Park tentu saja dia sangat fokus kepada kegiatan-kegiatan yang sifatnya digital, termasuk pendidikan,” kata Darmin kepada wartawan di Hotel Shangri-la, Singapura, Selasa (8/10) sore.

Untuk Kawasan Industri Kendal, menurut Menko Perekonomian, Singapura menganggap kurang greget walaupun banyak invesasi di dalamnya. Karena itu, agar investasinya makin banyak, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long waktu di Bali, akhir 2018 lalu, mengusulkan diubah menjadi KEK.

“Memang kita perlu waktu menyiapkannya. Sekarang ini statusnya rancangan peraturan pemerintahnya itu sudah selesai diharmonisasi di (Kementerian) Hukum dan HAMM. Kita kemarin sudah naikkan ke Presiden untuk ditandatangani. Mestinya dalam hitungan hari itu akan ditandatangani,” terang Darmin.

Mengenai lamanya waktu menjadikan Kawasan Industri Kendal sebagai KEK, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengemukakan, karena pihaknya harus berbicara dengan Kementerian Perindustrian yang menginginkan supaya di Jawa jangan terlalu banyak KEK. Kalau di luar Jawa tidak masalah.

“Kalau di Jawa selama ini KEK itu lebih fokus kepada pariwisata ada Tanjung Lesung, belakangan ini ada Malang, Jawa Timur yaitu Singhasari,” jelas Darmin.

Namun, lanjut Darmin, pemerintah sepakat KEK industri di Jawa asal memenuhi sejumlah persyaratan, yaitu: a. fokusnya ekspor; b.substitusi impor; atau c. berteknologi tinggi.

“Itu sudah selesai RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah)-nya. Tadi juga  saya sudah laporkan di pertemuan bahwa Presiden sudah kita kirim RPP-nya. Saya percaya Presiden akan menandatangani dalam berapa hari ini,” kata Darmin.

Kelompok Kerja

Menko Perekonomian menjelaskan, ada kelompok kerja investasi tetapi ini sebenarnya kelompok kerja yang hubungannya dengan KEK Kendal. Supaya investor baik dari Singapura maupun dari dalam negeri makin banyak yang masuk ke dalam.

“KEK Kendal itu diharapkan sekarang ini investasi di kawasan waktu dia masih kawasan industri itu investasi di sana ada 555 juta dollar AS, dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 2.400 orang. Kita ingin dia dengan teknologinya yang lebih tinggi atau yang lebih berorientasi ekspor,” terang Darmin.

Menurut Menko Perekonomian itu, ada juga working group (kelompok kerja) untuk transportasi. Ada kelompok kerja agribisnis. Yang cukup konkret sekarang ini, ada 1 pulau di dekat Batam, namanya Pulau Kundur, pulau ini dikembangkan untuk menghasilkan buah-buahan: pisang, nanas, apalah yang kemudian bisa laku. “Ini juga sudah berjalan,” ujarnya.

Kemudian (working group) pariwisata. Telah dibuka rute baru Singapura-Indonesia, selain yang sudah ada selama ini, khususnya bagi pelayaran Genting Dreams ke Belitung mulai musim panas 2020.

“Itu untuk pertama kalinya Belitung akan disinggahi kapal pesiar, cruise yang kapasitasnya 3.000 penumpang, mudah mudahan nanti ke Mandalika nanti ke Labuan Bajo dan sebagainya,” ucap Damin.

(RSF/GUN/ES)

 

Berita Terbaru