Palapa Ring Sudah Diresmikan, Pemerintah Berharap Operator Segera Sambungkan Sinyal
Pemerintah telah menuntaskan pembangunan tol langit, jaringan internet cepat yang menghubungkan dari Merauke di kawasan Timur sampai ke Sabang di kawasan Barat Indonesia.
Selanjutnya, Direktur Utama (Dirut) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informasi, Anang Ahmad Latif, meminta peranan provider untuk menuntaskan masalah ketersediaan sinyal ke masyarakat.
“Palapa tidak sampai menyelesaikan masalah ketersediaan sinyal ke masyarakat. Tapi jalan tolnya sudah kami siapkan. Karenanya kami mengajak provider bersama-sama menyelesaikan masalah konektivitas. Memang tidak bisa masing-masing jalan sendiri,” terang Anang dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9, di Jakarta, Selasa (15/10).
Dengan rampungnya tol langit, jelas Dirut BAKTI itu, berarti pemerintah telah mendukung peran operator dalam menciptakan akses komunikasi.
Ia mengemukakan, selama ini memang ada masalahnya, bukan hanya karena jumlah penduduk yang sedikit, tapi ada masalah biaya yang luar biasa karena pembangunan infrastruktur harus dilakukan melewati lautan.
“Itu biayanya mencapai tiga sampai empat kali lipat jika lewat darat,” ungkap Anang.
Karena itu, lanjut Dirut BAKTI Kominfo itu, dengan tuntasnya jaringan Palapa Ring, operator diharapkan bisa segera manfaatkan dan menjual layanannya dengan harga yang terjangkau dan menghadirkan internet dengan kecepatan yang sama cepat dengan di Jawa.
Uji Coba
Dalam kesempatan itu, Anang juga menjelaskan bahwa di Palapa Ring barat dan tengah kini ada 10 operator. Sedangkan di Palapa Ring timur, sambung dia, operator diberi kesempatan 3 bulan untuk uji coba secara gratis menggunakan jaringan Palapa Ring.
“PR-nya memang untuk kawasan yang masuk kategori tidak layak bisnis, yakni yang melibatkan 10 persen dari penduduk Indonesia. Persoalannya, yang 10 persen itu susah, karena terpencil. Karena itulah, pemerintah akan turun tangan bila operator tidak bisa menyelesaikan,” kata Anang.
Caranya, Anang menjelaskan, salah satunya dengan membangun infrastruktur telekomunikasi, berupa 4.000 BTS dan satelit multifungsi.