Panitia Seleksi KPK Akan Proaktif Jemput Tokoh-Tokoh Potensial

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 25 Mei 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 24.424 Kali
Pansel KPK dipimpin Ketuanya Destry Damayanti memberikan keterangan pers seusai diterima Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/5) sore

Pansel KPK dipimpin Ketuanya Destry Damayanti memberikan keterangan pers, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/5) sore

Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan, selain menerima pendaftaran juga akan proaktif mengidentifikasi tokoh-tokoh antikorupsi yang memenuhi kriteria, dan akan melakukan pendekatan untuk mempengaruhi agar yang bersangkutan mau mendaftar menjadi calon pimpinan KPK.

“Karena ini adalah tugas negara tentu kita akan berusaha untuk mengetuk hatinya. Meskipun yang bersangkutan tetap harus melalui proses,” Betty Alissyahbana, anggota Pansel yang ditunjuk menjadi jurubicara Pansel KPK kepada wartawan seusai bersama anggota Pansel lainnya, termasuk Ketua Destry Damayanti, diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/5) sore.

Meski mendapat perhatian dari Pansel, menurut Betty, yang bersangkutan tetap harus melalui proses jika bersedia dicalonkan menjadi pimpinan KPK. Ia menegaskan, tidak ada jaminan bahwa yang diminta Pansel untuk mendaftar akan otomatis diterima.

Selain menjemput calon potensial, Pansel KPK juga akan melibatkan masyarakat. “Kalau dari rekan-rekan melihat ada kandidat yang bagus silakan dirayu, didorong, disentuh hatinya supaya tergugah untuk berkiprah di dalam pemberantasan korupsi,” ujar Betty.

Ketua Pansel Destry Damayanti menambahkan, bahwa masalah pemberantasan korupsi adalah masalah kita semua. Karena itu, kepada wartawan yang disebutnya punya “kuping” di mana-mana, punya banyak relasi, teman, dan sebagainya yang bagus-bagus, tidak ada salahnya untuk bisa mengajak mereka-mereka yang bagus untuk bisa mendaftarkan kepada KPK.

“Karena kalau bukan dari kita, siapa lagi? Ini adalah waktunya kita mendedikasikan yang lebih kepada negara kita,” tutur Destry.

Independen

Jurubicara Pansel KPK Betty Alisyahbana mengemukakan, setelah diterima Presiden Jokowi, pihaknya akan langsung menggelar rapat karena memang waktunya tidak banyak. Ia berharap, tugas memilih komisioner KPK ini bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dengan diperolehnya  calon pimpinan KPK yang kredibel, yang mampu membangun KPK menjadi institusi yang berwibawa, dan mampu melakukan pemberantasan korupsi dengan efektif.

Mengenai perangkapan jabatan dari para anggota Pansel, Betty menjelaskan, bahwa Pansel menerima tanggung jawab ini, dan akan memberikan prioritas yang tinggi.

“Kita akan bekerja sepenuh hati, dan kita akan mengatur jadwal sehingga kita bisa memberikan hasil yang maksimal, yang optimal, mulai hari ini. Kita akan mengatur jadwal sehingga amanah yang diberikan kepada kita ini kita bisa laksanakan dengan sebaik-baiknya,” papar Betty.

Adapun mengenai kemungkinan adanya intervensi terhadap Pansel, Betty menegaskan, bahwa kesembilan Srikandi Pansel KPK itu dipilih karena independen. “Insya Allah kami tidak bisa diintervensi,” tegasnya.

Betty juga mengingatkan, sesuai dengan UU KPK, proses pemilihan pimpinan KPK perlu transparan. Karena itu, Pansel akan berupaya secara teratur memberikan update. “Jadi dengan cara itu sesuatu yang kelihatan biasanya lebih susah diintervensi. Dan kami juga di dalam akan membuat code of conduct di antara kita, yang akan kita hormati. Ini tujuannya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Mengenai pelibatan instansi lain seperti PPATK atau Komnas HAM dalam memilih calon pemimpin KPK, Betty mengemukakan, karena menginginkan calon pimpinan KPK yang berintegritas, yang kredibel, punya rekam jejak yang baik, maka Pansel akan melibatkan beberapa pihak untuk melakukan tracking.

“Bisa jadi salah satunya adalah PPATK. Tapi bukan hanya PPATK, ada beberapa cara lain untuk melakukan tracking tersebut,” terang Betty.

Sementara menaggapi tudingan miring yang menyebut Pansel tidak mengerti KPK, Betty menjelaskan, bahwa pihaknya akan banyak mendengar. Ia menyebutkan, Pansel KPK akan mengundang beberapa pihak baik itu pansel yang lama untuk berbagi pengalaman, juga akan mengundang dari pihak KPK, dari Kejaksaan, Kepolisian, dari berbagai pihak untuk memberikan masukan sehingga Pansel mempunyai pemahaman yang komprehensif.

“Di sini orang-orangnya bukan orang baru juga, masing-masing dari kita mempunyai background dan exposure terhadap masalah-masalah korupsi dari berbagai aspek, dan itu sebabnya tim ini dipilih,” pungkas Betty. (Humas Setkab/ES)

 

Berita Terbaru