Pasca Ledakan Bom Jakarta, Seskab: Pemerintah Telah Sepenuhnya Mengontrol

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Januari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 17.409 Kali
Seskab mengawali keterangan pers tentang ledakan bom di Sarinah, Jakarta (14/1). (Foto: Humas/Deni)

Seskab mengawali keterangan pers tentang ledakan bom Sarinah, Jakarta (14/1). (Foto: Humas/Deni)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, segera setelah menerima laporan adanya ledakan yang disertai aksi bom bunuh diri di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1) siang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memperpendek kunjungannya ke Majalengka dan Cirebon, Jawa Barat.

“Beliau memperpendek kunjungan untuk segera tadi melihat ke tempat kejadian, mendapatkan laporan di lapangan secara langsung dari Kapolda, Kapolri, Panglima TNI, dan juga Pangdam Jaya, serta Menko Bidang Polhukam,” kata Pramono dalam keterangannya kepada wartawan seusai Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1) sore.

Menurut Seskab, pemerintah saat ini telah berhasil mengatasi aksi peledakan yang disertai bom bunuh diri itu. Pemerintah, lanjut Seskab, telah mengendalikan secara keseluruhan keamanan, dan sekarang lalu lintas dibuka kembali karena sudah dianggap normal.

“Perlu kami luruskan, sekali lagi, pemerintah dalam hal ini telah sepenuhnya mengontrol. Kami berterima kasih kepada masyarakat tetap tenang dan kita semua akan menghadapi hal ini dengan sebaik-baiknya. Pemerintah sama sekali tidak takut dan pemerintah yakin rakyat atau masyarakat juga tidak takut,” kata Pramono.

Adapun para korban yang sekarang ini dirawat di rumah sakit, baik itu korban berat maupun ringan, menurut Seskab, sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemerintah.

Terkait dengan peledakan bom itu, Seskab meminta para wartawan  untuk tidak  mempublikasikan informasi yang bersifat tidak valid. Ia menegaskan, peledakan bom hanya terjadi di Starbucks, Sarinah, Thamrin, Jakarta,  dan juga di perempatan jalan, atau simpang jalan di Sarinah. Tidak ada peledakan di tempat lain.

Dalam kesempatan itu Seskab juga mengemukakan, total yang meninggal dunia dalam aksi bom bunuh diri itu sampai dengan hari ini berjumlah 7 (tujuh) orang. Di antara ketujuh itu, 5 orang merupakan pelaku aksi peledakan, kemudian 2 orang (1 Warga Kanada dan 1 adalah Warga Negara Indonesia).

“Jadi jumlahnya 7 orang.  Sedangkan yang luka jumlahnya 15 tambah 5, menjadi 20, yang 5 polisi. Itu yang luka ringan maupun berat,” pungkasnya. (UN/SLN/ES)

Berita Terbaru