Pegawai di Lingkungan Lembaga Kepresidenan Ikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Oktober 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 12.796 Kali
Para pegawai di lingkungan Lembaga Kepresidenan mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90, di halaman parkir Kemensetneg, Jakarta, Senin (29/10) pagi. (Foto: AGUNG/Humas)

Para pegawai di lingkungan Lembaga Kepresidenan mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90, di halaman parkir Kemensetneg, Jakarta, Senin (29/10) pagi. (Foto: Agung/Humas)

Para pejabat dan pegawai di lingkungan Lembaga Kepresidenan melakukan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90, di halaman parkir Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Senin (29/10) pagi.

Dalam upacara yang dipimpin oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Bambang Widianto selaku Inspektur Upacara itu, juga dilakukan pembacaan Ikrar Kesetiaan Kepada Pancasila.

Revolusi Mental

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam sambutan yang tertulis yang dibacakan Inspektur Upacara Bambang Widianto mengemukakan, peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 kali ini mengambil tema “BANGUN PEMUDA SATUKAN INDONESIA”.

“Tema ini diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Menpora.

Menpora menilai, pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara.

Karena itu, Menpora menilai Revolusi Mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Ia menyebutkan, ciri pemuda yang maju adalah pemuda berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing.

“Oleh karena itu, Revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagi pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat,” tutur Menpora.

Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, Menpora mengingatkan,tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.

“Wahai pemuda Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita-cita, pengorbananmu tidak akan pernah sia-sia dalam mengubah dunia,” pungkas Menpora.

Tampak hadir dalam upacara tersebut antara lain Wakil Seskab Ratih Nurdiati, para pejabat eselon I, II, III, dan IV instansi pemerintah di lingkungan lembaga kepresidenan. (DND/AGG/ES)

Berita Terbaru