Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Strategi Peningkatan Wisman dan Devisa pada Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Oleh Deputi Bidang Perekonomian

Deputi Bidang Perekonomian, Sekretariat Dukungan Kabinet, Kementerian Sekretariat Negara RI pada tanggal 20 Mei 2025 menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema: Strategi Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Devisa pada Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).
Salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah pariwisata, yang bukan hanya mampu mendongkrak laju perekonomian nasional tetapi juga mampu membuka peluang lapangan kerja. Selain itu pariwisata juga dinilai dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan devisa, oleh karena itu pariwisata adalah salah satu sektor yang menjadi perhatian Bapak Presiden Prabowo.
Seiring dengan target untuk meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap devisa negara di Tahun 2025 ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memulihkan sektor pariwisata, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sektor pariwisata sendiri, dari sisi Wisatawan Mancanegara (Wisman) masih menghadapi tantangan besar, karena meskipun jumlah kunjungan wisman telah beranjak pulih pada tahun 2024 yaitu 13,9 juta kunjungan, namun belum mencapai angka sebelum pandemi yaitu 16,1 juta kunjungan. Oleh karena itu Deputi Bidang Perekonomian, Sekretariat Dukungan Kabinet, Kementerian Sekretariat Negara RI pada tanggal 20 Mei 2025 menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema: Strategi Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Devisa pada Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).
Pelaksanaan FGD menghadirkan Narasumber yaitu Ibu Dr. Diaz Pranita, M.M., Dosen Manajemen Bisnis Pariwisata, Vokasi Universitas Indonesia; Bapak Budi Tirtawisata, Wakil Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI); dan Bapak Mohamad Yanuarto Bramuda, S.Sos., MBA., MM., Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Kab. Banyuwangi.
Pada kegiatan tersebut, hadir pula sebagai peserta FGD dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pariwisata, Kementerian Kebudayaan, dan Kementerian Ekonomi Kreatif.
Pembahasan dilakukan secara terbuka dan konstruktif mendiskusikan: Perkembangan tren kunjungan Wisman tingkat global dan Indonesia, Isu dan tantangan industri pariwisata, khususnya pada DPP dalam meningkatkan kunjungan Wisman dan devisa pariwisata, Strategi peningkatan kunjungan Wisman dan devisa pariwisata pada DPP, serta narasumber dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, melakukan sharing pengalaman atas keberhasilannya di sektor pariwisata karena telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan sejak tahun 2014.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan FGD dalam rangka peningkatan jumlah wisman dan devisa antara lain adalah promosi pariwisata yang tepat dan berkualitas dapat menjadi faktor penentu bagi wisman untuk memilih Indonesia sebagai destinasi wisata dan perlu melibatkan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media untuk menyusun rencana jangka panjang serta melibatkan investor dan filantropi yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan, hal tersebut telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan menciptakan branding The Sunrise of Java, Eco Tourism, dan menetapkan tiga destinasi wisata unggulan yang dijuluki Diamond Triangle.