Pelihara dan Perbaiki Lingkungan, Pemerintah Bangun Kebun Bibit Seluas 100 Ha di Ibu Kota Baru

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Desember 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 436 Kali

Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat terkait mencoba jalan tol Balikpapan-Samarinda, di Gerbang Tol Samboja, Balikpapan, Selasa (17/12) siang. (Foto: Humas/Agung)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pembangunan ibu kota baru di wilayah antara antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), tetap memperhatikan lingkungan, bahkan akan memperbaiki lingkungan yang ada.

“Oleh sebab itu, yang pertama dibangun itu adalah kebun bibit, nursery seluas kurang lebih 100 hektare yang memuat jutaan bibit di situ,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan seksi II, III, dan IV Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, di Gerbang Tol Samboja, Selasa (17/12) siang.

Artinya, lanjut Presiden, pemerintah ingin memperbaiki lingkungan yang ada di sekitar wilayah yang akan dijadikan ibu kota negara menggantikan Jakarta.

Sebelumnya dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat Kaltim, di Balikpapan, Selasa (17/12) pagi, Presiden Jokowi mengemukakan yang sudah diputuskan untuk area sebagai ibu kota baru negara RI itu mencakup luas 193 ribu hektare. Tetapi Gubernur Kaltim Isran Noor  menyampaikan yang disiapkan dalam jangka yang sangat panjang adalah 410 ribu hektare

Usulan Pembangunan
Mengenai pertemuannya dengan tokoh masyarakat Kaltim, Presiden Jokowi mengatakan dirinya ingin permisi, ketuk pintu, atau kulo nuwun kepada masyarakat setempat, bahwa setelah keputusan pemindahan ibu kota, pemerintah ingin masuk ke Kutai Kartanegara (Kukar) dan ke Penajam Paser Utara (PPU).

“Para tokoh menyampaikan selamat datang dan mempersilakan kita untuk segera dimulai,” ungkap Kepala Negara.

Menurut Kepala Negara, dalam pertemuan itu  ada beberapa usulan pembangunan yang disampaikan, seperti pembangunan universitas atau perguruan tinggi. “Saya kira itu jadi bagian rencana kita, sehingga tidak masalah,” ujarnya. (UN/MAY/ES)

Berita Terbaru