Peluncuran Lumbung Pangan (Food Estate) Berbasis Mangga dan Taksi Alsintan, di Kecamatan Penceng, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, 22 Agustus 2022
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya hari ini saya berada Kabupaten Gresik untuk melakukan penanaman mangga di kurang lebih total 1.000 hektare di empat kecamatan. Dan kita harapkan ini food estate ini, ada yang milik rakyat, ada yang milik swasta dan kita ingin itu terintegrasi dengan embung yang dibangun di sini, ada embungnya, ada food estate-nya, masyarakat bisa dapat, swasta juga bisa bergerak.
Yang kita inginkan adalah produksi ini, ini ditanam sekarang nanti bisa berproduksi kira-kira, berbuah kira-kira tiga tahun. Sebagian diekspor, sebagian untuk keperluan domestik karena permintaan mangga untuk ekspor itu sekarang masih kurang. Ke Timur Tengah, ke Cina, ke Jepang, ke Eropa, saya kira banyak permintaan, sehingga ini kita mulai. Dan nanti tidak hanya di Kabupaten Gresik tapi juga di kabupaten lain yang kira-kira memiliki kondisi lahan marginal yang cocok untuk mangga.
Dan saya senang kelihatan yang sudah tertanam di sini manajemennya sangat baik dan kita harapkan nanti juga ada pendampingan QC/quality control dari buyer-nya sehingga level kualitasnya akan naik.
Wartawan
Bapak Presiden, jalur logistiknya di Gresik ini masih kecil, Pak, salah satunya tadi yang Bapak lewat. Tiga kali Bapak ke sini dalam satu tahun jalan ini penting Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Alternatif ini kan sudah diberikan, ada jalan yang lama, ada jalan provinsi, ada jalan kabupaten, tapi sekarang kan ada tol. Yang mau cepat ya lewat tol, sudah. Ada alternatif satu lagi kan, jalan tol, nah itu yang dipakai. Kalau mau mobilitas logistik cepat pakai jalan tol.
Wartawan
Kalau yang terkait traktor Pak? Peralatan-peralatan?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini yang untuk alsintan (alat dan mesin pertanian) yang kita harapkan itu sudah tidak memakai pola lama. Artinya, pemberian dari Kementerian Pertanian. Itu kita lihat di lapangan tidak produktif karena begitu rusak sedikit saja pasti ditinggal.
Sekarang kita memiliki program Taksi Alsintan, semuanya lewat banking system, lewat perbankan. Artinya, kalau di sebuah daerah itu visible, bank pasti akan membiayai, di sebuah provinsi itu visible, pasti bank akan membiayai. Ini kita coba dan ini saya lihat kalau didukung oleh bunga bank yang rendah, yang kita subsidi, kemudian juga kita beri uang muka yang membantu, ini masih kita akan merumuskan, saya kira akan banyak sekali daerah-daerah, desa-desa, provinsi, kabupaten akan banyak para petani yang mau membeli alat dan mesin pertanian, baik itu rice milling unit (RMU), baik dryer, baik combine harvester, baik traktor dan lain-lain dengan pola Taksi Alsintan. Artinya, pemiliknya nanti satu, entah kayak ini UD Pesanggrahan, ada UD Dwi Putra Raya dan lain-lain, mereka memiliki alsintannya dan disewakan kepada petani-petani. Ya.
Wartawan
Pak apakah tidak terlalu canggih Pak alatnya karena mengingat kapasitas petani kita juga mungkin belum familiar?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kalau kita mau produktif, food loss dari setiap produksi bisa ditekan, karena food loss kita masih tinggi sekali, 12-13 persen. Satu-satunya pakai ini, combine harvester. Ini bisa memotong kira-kira 6-7 persen dari kehilangan di dalam produksi. Ya memang harus ke situ. Mengenai tenaga kerja di bidang pertanian, saya melihat beberapa profesi justru kekurangan. Ya penggantinya ya alat produksi alsintan yang modern, baik harvester-nya, baik traktornya, baik RMU-nya. RMU itu kalau yang lama itu kan banyak yang menjadi beras pecahnya, tapi kalau pakai rice milling unit yang modern bisa ditekan kira-kira 6-7 persen kehilangan beras yang rusaknya. Dan itu 6 persen itu sudah bisa dipakai untuk menyicil mesin RMU yang ada. Saya kira kita pola pikirnya harus mulai kita balik, ya. Saya rasa itu.
Wartawan
Terima kasih, Pak Presiden.