Peluncuran Sertifikasi Elektrik dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia, 12 Maret 2019, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja yang hadir, khususnya Menteri PUPR,
Yang saya hormati para Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, baik nasional maupun provinsi,
Yang saya hormati Ketua Asosiasi Jasa Konstruksi,
Yang saya hormati, yang saya banggakan seluruh SDM-SDM konstruksi yang siang hari ini hadir,
Bapak-Ibu tamu undangan yang berbahagia.
Enggak tahu ya, siang hari ini saya senang banget. Senang banget, senang banget, senang banget karena melihat SDM-SDM muda kita ini wajahnya cerah, penuh harapan dan kelihatan, saya lihat, pintar-pintar. Kalau sudah pegang sertifikat seperti ini, kalau enggak pintar kebangetan. Ya jelas, ini ahli teknik jembatan, ada tulisannya jelas sekali. Kalau nanti saya suruh membuat jembatan enggak bisa, awas.
Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara semuanya yang saya hormati,
Kita semuanya yang hadir di sini sudah tahu bahwa dunia konstruksi sudah berubah, berubah begitu sangat cepatnya, sangat cepat sekali. Setiap hari lahir teknologi-teknologi baru yang mengubah wajah, mengubah cara kerja di sektor konstruksi. Sudah berubah betul.
Kita tahu sekarang mulai terkenal yang namanya 3D printing. Coba, membuat rumah hanya dalam waktu 24 jam, membuat rumah hanya dalam waktu 24 jam. Bukan akan, sudah kejadian, sudah ada barangnya. Bayangkan teknologi-teknologi seperti ini yang akan kita hadapi ke depan. Dan kita harus tahu mengenai ini. Sistem prefabrication juga untuk semua hal sekarang ini dibuat. Sudah semuanya serba cepat, semuanya serba cepat.
Oleh sebab itu, kita harus kenali ini. Perubahan-perubahan ini kita harus kenali dan kita semuanya harus belajar mengenai ini, harus belajar. Penggunaan teodolit misalnya. Saya dulu teodolit yang masih kuno itu, ngelihat-lihatin. Sekarang, terakhir saya kemarin di Kendari, gampang banget. Lihat langsung sudah kelihatan, ketemu koordinatnya, sudah. Tapi inilah kecepatan teknologi, perubahan teknologi yang begitu sangat cepatnya yang harus kita respons secara cepat pula.
Jadi sistem prefabrication tadi, komponen-komponen bangunan sudah dibuat dulu di tempat lain, lalu di lokasi bangunannya nanti tinggal sambung, sambung, sambung, jadi. Seperti juga jembatan yang di Jayapura, Jembatan Holtekamp juga sama, dibuat di Surabaya, dibawa ke sana, sambung, sambung, sambung, tahu-tahu jadi sudah, cepat sekali. Inilah perubahan-perubahan teknologi yang harus kita kenali, yang harus kita mengerti, dan yang harus kita respons. Sehingga kita harus mau belajar.
Saya ingin mengingatkan bahwa di tengah-tengah semua kemajuan teknologi ini kita tidak boleh lupa bahwa kita harus terus meningkatkan kualitas SDM kita, kualitas sumber daya manusia kita terutama di bidang konstruksi. Akan kita mulai tahun ini dan tahun depan akan besar-besaran training-training/pelatihan-pelatihan, baik itu di kementerian, baik itu di BUMN, baik juga oleh swasta. Ada yang di dalam negeri, ada yang akan kita kirim keluar. Mungkin di antara Saudara-saudara nanti akan juga kita pilih untuk kita kirim keluar untuk belajar lagi, belajar skill, belajar teknologi- teknologi baru. Enggak apa-apa.
Ada yang enam bulan bisa, ada yang setahun mungkin, ada yang dua tahun, enggak apa-apa. Tapi ini meng-upgrade skill kita, meng-upgrade SDM kita agar memiliki kesempatan untuk belajar teknologi-teknologi baru. Tanpa itu kita ditinggal oleh negara lain, kita akan kalah kompetisi dengan negara-negara lain. Dan kita harus terus membekali keahlian-keahlian yang baru yang membuat kita memiliki daya saing yang tinggi, membuat SDM-SDM kita menjadi ahli dan andal, unggul, berani berkompetisi baik di dalam negeri maupun di luar. Percuma kita punya teknologi yang canggih-canggih misalnya atau yang paling baru tetapi tidak ada orang Indonesia yang bisa mengoperasikan, hati-hati. Hati-hati, kita harus mau belajar.
Dan dalam semangat itu, saya sangat menyambut baik program sertifikasi elektronik ini bagi SDM-SDM konstruksi Indonesia. Ini penting memberikan keunggulan terkait dengan jaminan profesionalisme, jaminan mutu, jaminan akuntabilitas di setiap jenis pekerjaan-pekerjaan yang kita miliki.
Saya minta tiga orang coba maju. Sebentar, ini urusan teodolit, berarti urusan survei tanah. Ada yang dapat sertifikat survei tanah tunjuk jari! Pada takut. Sertifikat yang urusannya dengan survei tanah tunjuk jari kalau ada! Enggak ada? Oke, enggak ada.
Yang urusannya dengan jembatan ada? Survei tanah ada? Yang jalan? Juru gambar? Draftsman? Ada? Oh, di sini. Tunjuk jari! Ya sini maju, ya maju, bawa sertifikatnya. Ada yang urusan dengan lain apa? Sana apa yang banyak? Ya boleh satu sana. Maju satu. Ada sertifikat? Yang sana belum? Boleh maju, enggak apa-apa. Yang sana, yang bersertifikat ada? Pegang sertifikatnya. Sudah, tiga orang saja, silakan sini. Disuruh maju saja takut-takut, begitu mau diberi sepeda senang semua. Saya hanya mau tanya kok proses-proses sertifikasi keahlian ini, bukan mau tanya apa-apa.
Ya coba dikenalkan dulu.
Abdullah Fatah (SMKN 6 Kota Bekasi)
Nama saya Abdullah Fatah, dari SMKN 6 Kota Bekasi.
Presiden Republik Indonesia
Abdul, sertifikatnya tertulis apa?
Abdullah Fatah (SMKN 6 Kota Bekasi)
Ini keterampilan kerjanya juru gambar.
Presiden Republik Indonesia
Juru gambar? Berarti bisa gambar? Gambar apa?
Abdullah Fatah (SMKN 6 Kota Bekasi)
Gambar rumah. Banyak Pak, enggak cuma rumah doang. Lebih banyak lagi Pak. Rumah, ruangan-ruangannya gitu Pak, detailnya.
Presiden Republik Indonesia
Misalnya saya mau membuat rumah. Saya datang ke Abdul, minta digambarkan, bisa?
Abdullah Fatah (SMKN 6 Kota Bekasi)
Insyaallah saya usahakan.
Presiden Republik Indonesia
Gambarnya itu bisa saya pakai untuk izin IMB, bisa?
Abdullah Fatah (SMKN 6 Kota Bekasi)
Insyaallah bisa.
Presiden Republik Indonesia
Terus, pertanyaan saya, ini sertifikatnya Sertifikat Juru Gambar, oke, berapa hari dapat sertifikat ini? Ada pelatihan?
Abdullah Fatah (SMKN 6 Kota Bekasi)
Ada Pak.
Presiden Republik Indonesia
Berapa hari?
Abdullah Fatah (SMKN 6 Kota Bekasi)
Pelatihannya itu cuma sehari doang Pak.
Presiden Republik Indonesia
Sehari doang, oke, tapi dipastikan bahwa kamu memang terampil sebagai juru gambar ini sehingga kamu diberi?
Abdullah Fatah (SMKN 6 Kota Bekasi)
Iya, Pak.
Presiden Republik Indonesia
Oke, enggak apa-apa, oke. Kalau memang betul-betul sudah ahli ya memang langsung saja diberi, enggak usah berbelit-belit. Ngapain kita berbelit-belit. Jelas, saya tes tadi mau saya suruh gambar rumah saya, katanya bisa, oke, berarti bisa benar. Apa yang kamu harapkan setelah pegang sertifikat?
Abdullah Fatah (SMKN 6 Kota Bekasi)
Masa depan, masa depan lebih baik Pak.
Presiden Republik Indonesia
Masa depan yang lebih baik. Ini benar, jawabannya benar, masa depan yang lebih baik, betul. Ini jangan dianggap enteng. Ini akan sangat diperlukan Saudara-saudara semuanya di suatu saat nanti. Mungkin sekarang belum terasa. Suatu saat akan terasa manfaatnya, di suatu saat, entah kapan, enggak ngerti. Oh, ternyata sertifikatnya sangat bermanfaat. Baru kelihatan nanti. Oke, iya sudah. Iya, di sini jangan kembali dulu.
Iya, dikenalkan.
Bambang Saiful (PPSU Dari Pisangan Timur, Jakarta Timur)
Nama saya Bambang Saiful. Dari Pisangan Timur, Kelurahan Pisangan Timur, Jakarta Timur Pak. Sebagai PPSU.
Presiden Republik Indonesia
Bikin sertifikat ndak? Mau pengin sertifikat ndak?
Bambang Saiful (PPSU Dari Pisangan Timur, Jakarta Timur)
Mau Pak.
Presiden Republik Indonesia
Mau? Kenapa sih pengin sertifikat?
Bambang Saiful (PPSU Dari Pisangan Timur, Jakarta Timur)
Biar kerjanya benar-benar Pak gitu, karena kalau sudah dapat sertifikat… Jadi benar-benar ahli, Pak.
Presiden Republik Indonesia
Oh, benar-benar ahli. Jadi keahlian kita diakui dengan sertifikat ini, benar ya?
Bambang Saiful (PPSU Dari Pisangan Timur, Jakarta Timur)
Iya, iya.
Presiden Republik Indonesia
Iya, oke. Jadi memang di Kementerian PU nanti akan diselenggarakan sebanyak-banyaknya sertifikasi ini agar betul-betul meskipun tahu kita punya ijazah tapi ini adalah sertifikat keahlian, sangat berbeda sekali. Saya kira di negara-negara lain, di negara-negara lain yang saya contohkan, misalnya kayak di Jerman, sertifikat keahlian ini lebih-lebih dihargai dibanding ijazah. Sehingga yang diperlukan itu keterampilannya, terampil mengerjakan sesuatu tidak.
Pak Menteri, tahun ini berarti berapa ribu yang akan kita sertifikasi tahun ini?
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kurang lebih 512.000 Pak.
Presiden Republik Indonesia
512.000 yang akan kita kerjakan tahun ini. Karena kita sudah sangat terlambat, sangat terlambat sekali menyertifikasi ini. Tahun depan, berapa?
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tujuh ribuan, 750 ribuan.
Presiden Republik Indonesia
750 ribuan, ya kira-kira itu. Saya kira jumlah yang sangat besar sekali. Ini penting, ini penting. Jangan dianggap ini barang yang tidak berguna, sangat berguna sekali bagi kita. Oke, oke.
PPSU terakhir.
Fauzan Putra
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Fauzan Putra Barnanda dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, Institut Teknologi Nasional Bandung.
Presiden Republik Indonesia
Perencanaan Wilayah dan Tata Kota. Sekarang kerja di mana?
Fauzan Putra (Dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, Institut Teknologi Nasional Bandung)
Belum Pak, masih, baru fresh graduate.
Presiden Republik Indonesia
Oh, baru saja lulus. Berarti nanti bisik-bisik ke Menteri PU. Ya benar, serius setelah ini bisik-bisik ke Menteri PU. Pak, saya baru saja lulus gitu, tempatkan di mana? Tanya.
Fauzan Putra (Dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, Institut Teknologi Nasional Bandung)
Terima kasih, Pak.
Presiden Republik Indonesia
Ya sudah. Salahnya yang lain disuruh maju sulit. Ya, apa itu yang dikerjakan di jurusan ini apa?
Fauzan Putra (Dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, Institut Teknologi Nasional Bandung)
Kita merencanakan sebuah wilayah kota seisi ruangnya, mulai dari ekonominya, sosialnya, dan juga bagaimana letak bangunannya, kebijakannya, multidisiplin ilmu Pak. Dari segi tata lokasi tempat dan kita juga mengenai pola ruang, struktur ruang kita bahas juga.
Presiden Republik Indonesia
Jadi misalnya, saya suruh ini ada kabupaten baru, saya suruh gambar mengenai tata ruang yang kompleks untuk sebuah kota sudah bisa?
Fauzan Putra (Dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, Institut Teknologi Nasional Bandung)
Insyaallah Pak. Insyaallah saya usahakan pasti bisa.
Presiden Republik Indonesia
Bisa, oke kalau bisa, oke. Berarti diterima ini Pak, diterima, sudah, sudah. Tesnya mudah kan, langsung terima gitu saja, sudah.
Oke, saya kira gamblang ya betapa sangat pentingnya ini. Penting banget ini, selembar sertifikat ini sangat penting sekali sehingga pengakuan terhadap keahlian/keterampilan Saudara-saudara betul-betul ada pegangannya.
Ya sudah, silakan kembali. Terima kasih.
Jangan minta sepeda. Oh ini, nah ini bukan sepeda tapi kalau ini ditukar sepeda, ini bisa dapat lebih dari dua puluh sepeda karena ini adalah yang namanya kecepatan tadi. Baru berdiri jejer dengan saya di sini belum ada lima menit tapi gambarnya sudah ada ini. Ngambilnya dari mana ini kita enggak tahu. Tapi ini kalau ditukar sepeda bisa dapat lebih dari dua puluh sepeda karena di belakangnya ada tulisan ini Istana Presiden Republik Indonesia, yang mahal ini.
Nah, ini juga dapat. Kamu kelihatan tegang sekali ini Abdul. Di dalam foto kelihatan tegang banget. Ini. Benar tegang? Oh, tegang benar berarti. Ya sudah, silakan kembali. Oke, juga, ya sama. Lapor ke Menteri PU dulu.
Ada pengin yang maju lagi? Pengin? Tunjuk jari yang pengin? Sekarang pengin semua tunjuk jari, tadi ditunggu-tunggu enggak ada yang tunjuk jari. Nah.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Dalam kesempatan yang baik ini saya juga ingin menyampaikan bahwa dengan begitu banyaknya pekerjaan-pekerjaan infrastruktur yang sudah kita kerjakan maupun yang akan kita kerjakan, maka kehadiran Saudara-saudara semuanya sangat-sangat dibutuhkan sekali. SDM-SDM konstruksi sangat-sangat dibutuhkan sekali, termasuk dalam pembangunan beranda terdepan Indonesia, di pulau terpencil, di daerah terisolir, semuanya kita memerlukan pembangunan infrastruktur supaya negara kita Indonesia semakin maju. Artinya kemajuan berada di tangan Saudara-saudara semuanya. Karena itu, saya minta program sertifikasi ini terus diperbanyak pesertanya dan kita harus semakin banyak SDM-SDM yang ahli di bidang konstruksi ini.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya resmikan Program Sertifikasi SDM Konstruksi Indonesia.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.